
Aparat Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, melakukan pengerukan timbunan sampah yang seperti “pulau” berada di bantaran Sungai Cisadane di Kecamatan Teluknaga, berbatasan langsung dengan DKI Jakarta.
“Kami segera antisipasi karena sudah musim hujan, khawatir banjir menerjang permukiman maka perlu dibuang,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang, Ahmad Taufik di Tangerang, Rabu.
Ahmad mengatakan tumpukan sampah itu berada di bantaran Sungai Cisadane, di Kampung Kebon Miring Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga.
Dia mengatakan diduga sampah yang tertimbun di bantaran sungai ini yang dibuang oleh petugas pengelola bandara, pusat perbelanjaan dan kawasan perumahan mewah di Jakarta.
Hal tersebut bila tidak dikeruk dapat menyebabkan alur air sungai menjadi tersendat dan meluber ke perkampungan penduduk sekitarnya.
Namun petugas DLHK mengerahkan alat berat dan sejumlah truk untuk mengangkut sehingga harus dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Desa Jatiwaringin, Kecamatan Mauk.
Sedangkan untuk mengangkut sampah ke TPA Jatiwaringin, Kecamatan Mauk mengerahkan 30 unit truk karena jumlahnya banyak.
Bahkan untuk antisipasi banjir pihaknya juga membersihkan di bantaran sungai di Desa Pangkalan, Kampung Melayu Barat dan Tanjung Burung, Teluknaga.
Upaya pembersihan bantaran kali juga melibatkan warga setempat anggota TNI, organisasi kepemudaan, pihak kecamatan dan desa.
Menurut dia, pengerukan sampah itu diperkirakan lebih dari satu pekan karena terdapat hamparan sampah di sungai.
Bahkan sampah berupa plastik dan bahan material tidak terpakai itu hanyut dari hulu sungai di Kabupaten Bogor, Jabar lalu mengalir ke Kota Tangerang Selatan dan tertahan di muara di Teluknaga.
Pihak mengantisipasi jika hujan turun dengan deras dapat mengurangi banjir merendam pemukiman penduduk di Desa Tanjung Burung, Teluknaga seperti kejadian tahun 2018. (Dit/Ant)