Sejumlah warga membersihkan peralatan rumah tangga setelah rumah mereka terendam banjir bandang di Sungai Cibeurih, Kampung Margaluyu, Sajira, Lebak, Banten, Kamis (23/5/2019).

Lebak, (Banten Kita) – Hujan deras sejak Selasa (31/12) sore hingga Rabu di Kabupaten Lebak mengakibatkan longsor yang memutuskan jalan penghubung Kecamatan Cipanas dan Muncang.

“Semua kendaraan roda dua dan roda empat tidak bisa melintasi jalan yang putus akibat banjir dan longsoran itu,” kata Memed, seorang relawan di Lebak, Rabu.

Ia menjelaskan, para pengemudi angkutan terpaksa mencari jalan alternatif untuk menghindari banjir dan longsor.

“Beruntung, banjir dan longsor di empat kecamatan tidak ada korban jiwa,” katanya.

Di tempat terpisah, Camat Cipanas Kabupaten Lebak Najamudin mengatakan, banjir yang melanda wilayahnya tersebar di tujuh desa antara lain Desa Sipayung, Talagahiang, Cipanas, Bintang Resmi, Bintang Sari, Sukasari dan Luhur Jaya.

Masyarakat yang tinggal di tujuh desa tersebut lokasinya berada di bantaran Sungai Ciberang, bahkan sekitar 100 orang di Desa Sukasari terjebak banjir.

“Kami berharap petugas evakuasi dapat menyelamatkan 100 orang, termasuk ada tiga petani yang tengah berada di sawah terjebak banjir,” ujarnya menjelaskan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi menjelaskan ada empat kecamatan yang dilanda banjir yaitu, Kecamatan Cipanas, Lebak Gedong, Curugbitung dan Sajira.

Ia menjelaskan, saat ini, ribuan warga yang rumahnya terendam banjir mengungsi ke tempat ibadah, sekolah dan kantor desa setempat.

BPBD Lebak kini mendirikan posko tenda pengungsian dan dapur umum agar warga yang terdampak bencana banjir dan longsor terpenuhi kebutuhan dasarnya.

Sampai saat ini, masyarakat yang terdampak banjir di Kecamatan Cipanas dan Sajira hingga kini belum kembali ke rumah masing-masing karena banjir belum benar-benar surut dan curah hujan cenderung meningkat. Ribuan warga terpaksa tinggal di lokasi aman dari ancaman bencana. (Man/Ant)