Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Adhi Wiriana (tengah) memaparkan perkembangan ekspor-impor Banten pada November 2019 di Serang, (2/1/2020) (Ridwan)

Serang, (Banten Kita) – Perkembangan ekspor Nonmigas Banten pada November 2019 terbesar masih golongan barang alas kaki dengan nilai 181,65 juta dolar AS, disusul besi dan baja 80,39 juta dolar AS, serta plastik dan barang dari plastik sebesar 75,97 juta dolar AS.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Adhi Wiriana di Serang, Senin, mengatakan alas kaki adalah komoditi andalan Provinsi Banten dengan ratusan unit industrinya tersebar di Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Serang.

Meskipun Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri beberapa minggu lalu mengatakan bahwa ekspor alas kaki Banten Januari-September anjlok 12,9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu, namun tidak mempengaruhi posisi urutan ekspor nonmigas Banten yang teratas masih diduduki golongan alas kaki dari sepuluh golongan barang utama.

Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang pada November 2019 mencapai 637,24 juta dolar AS, sementara untuk golongan barang lainnya sebesar 312,81 juta dolar AS.

Tujuh dari sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada November 2019 mengalami penurunan nilai ekspor dibanding bulan sebelumnya, kecuali pada golongan barang besi dan baja, plastik dan barang dari plastik, serta olahan dari tepung yang justru terjadi peningkatan nilai ekspor. Penurunan ekspor tertinggi terjadi pada golongan alas kaki dan terendah pada bahan kimia organik yang turun masing-masing sebesar 15,80 juta dolar AS dan 0,59 juta dolar AS.

Ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama untuk Januari-November 2019 memberikan kontribusi 66,20 persen terhadap total ekspor nonmigas. Peran terbesar berasal dari golongan barang alas kaki sebesar 17,34 persen, disusul oleh besi dan baja dengan peran 8,99 persen.

Peran delapan golongan barang yang lain masing-masing masih kurang dari 8,50 persen. Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang utama tersebut turun 11,90 persen atau sebesar 883,19 juta dolar AS dibanding ekspor nonmigas pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 7.423,33 juta dolar AS.

Delapan dari sepuluh golongan barang ekspor nonmigas Januari-November 2019 mengalami penurunan nilai dibanding periode yang sama pada 2018 kecuali pada besi dan baja yang meningkat kembali sebesar 15,19 persen dan olahan dari tepung yang naik 1,26 persen.

Penurunan tertinggi berasal dari alas kaki yang turun 611,89 juta dolar AS (26,32 persen), dan terendah terjadi pada golongan karet dan barang dari karet dengan penurunan sebesar 12,25 juta dolar AS (2,73 persen).

Adhi Wiriana mengatakan bahwa nilai ekspor Banten pada November 2019 itu turun 0,86 persen dibanding Oktober 2019, yaitu
dari sebelumnya sebesar 958,47 juta dolar AS menjadi 950,20 juta dolar AS.

Penurunan ekspor tersebut terutama disebabkan oleh ekspor nonmigas yang mengalami penurunan 0,84 persen dibanding Oktober 2019, dari 958,06 juta dolar AS menjadi 950,05 juta dolar AS dan dibarengi oleh turunnya komoditi migas 64,13 persen dari 0,41 juta dolar AS pada Oktober 2019 menjadi 0,15 juta dolar AS, katanya. (Rid/Ril)