Serang, (Banten Kita) – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang menyosialisasikan hasil kinerjanya tentang Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) dan kelolaan hasil sampah menjadi rupiah.

Sampah akan menyebabkan bencana apabila kita tidak pandai-pandai mengelola dan memanfaatkannya dengan baik. Namun sampah juga dapat dijadikan sumber pendapatan dengan adanya mesin pembangkit ini (05/03/2020), kata Wakil Walikota Serang H. Subadri Ushuludin di Serang, Kamis (5/3/2020).

Didampingi Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi dan Sekretaris Daerah Kota Serang Tb. Urip Henus, Subadri menyampaikan itu saat menerima kunjungan kerja dari Pemerintah Daerah Tabanan Bali Provinsi Denpasar, Pemerintah Daerah Ogan Komering Ulu Timur Sumatera Selatan dan Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia (APEDI).

Subadri mengatakan bahwa bertambahnya penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, pengelolaan sampah selama ini belum sesuai dengan metode dan teknik, oleh karena itu pengelolaan sampah menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan.

“Maka dari itu, kami menangani persoalan sampah dengan mencari inovasi teknologi lainnya dengan sangat mudah, supaya Kota Serang berkembang dalam mengatasi pengelolaan sampah melalui 40 mesin ABG (Apa Bae Gelem) akan di pergunakan agar meningkatkan PAD kita dalam memperjualkan hasil pengelolaan sampah menjadi bahan-bahan karbon dll,” Ucap Subadri. (Rid/Ril)