Serang, (Banten Kita) – Tidak kurang dari 200 guru ngaji kampung yang terdampak pandemi COVID-19 di wilayah Serang Raya mendapatkan bantuan sembako sekaligus kartu jaminan sosial dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Cabang Serang, Jumat (24/4/2020).

“Para guru ngaji yang mendapatkan bantuan sembako itu adalah yang mengajar ngaji di kampung-kampung, dan saat ini mereka tidak lagi bisa mengajar ngaji di masjid-masjid karena takut penyebaran wabah virus corona,” kata Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Serang Raya Didin Haryono usai menyerahkan bantuan tersebut secara simbolis di kantor BPJAMSOSTEK Cabang Serang.

Didin mengatakan, para guru ngaji itu berhak mendapatkan bantuan karena selama ini mereka mengajar hanya mendapatkan honor yang nilainya tidak menentu atas hasil sumbangan dari warga sekitar, dan pada musibah COVID-19 ini mereka tidak lagi menerima honor karena berhenti sementara mengajar ngaji.

Program bantuan sembako yang digulirkan BPJAMSOSTEK Cabang Serang tersebut adalah salah satu bagian dari kegiatan BPJSAMSOSTEK pusat yang serentak membagikan 1.500 paket sembako senilai Rp600 juta, secara bersamaan disalurkan di 11 kantor wilayah dan kantor pusat.

Direktur Umum dan SDM BPJAMSOSTEK Naufal Mahfudz yang membuka acara tersebut melalui video call mengatakan pembagian sembako tersebut merupakan kegiatan rutin tiap tahun diselenggarakan BPJAMSOSTEK yang dananya berasal dari shadagah, infak dan zakat para karyawan muslim dari seluruh Indonesia yang dikumpulkan melalui Yayasan Al Maghfirah.

“Bantuan diperuntukkan bagi fakir miskin, mustahik dhuafa dan masyarakat pekerja rentan yang terdampak akibat merebakny COVID-19,” kata Naufal.

Didin Haryono yang juga Ketua Yayasan Al Maghfirah mengatakan uang yang dikumpulkan tiap bulan dari karyawan BPJAMSOSTEK tersebut dalam penyalurannya bekerja sama dengan Rumah Zakat.

Kemudian untuk menentukan guru ngaji yang berhak dibantu, pihaknya menggandeng Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Korwil Banten, yang mengetahui persis guru ngaji atau ustadz mana yang berhak di bantu.

“Ditengah pandemi Covid-19 ini, kehidupan para guru ngaji sangat memprihatinkan. Karena, mereka ini tidak memiliki penghasilan dan fokus hanya mengajar ngaji. Mudah-mudahan dengan adanya bantuan sembako ini dapat meringankan beban para guru ngaji,” ucap Didin.

Didin menambahkan, kegiatan yang dilakukan merupakan bentuk kepedulian BPJAMSOSTEK Cabang Serang kepada pemerintah dalam mencegah terjadinya penyebaran Covid 19 di Banten.

“Ini merupakan ikhtiar kami dalam membantu pemerintah ditengah wabah Covid 19. Dimana, BPJAMSOSTEK tidak hanya kali ini saja dalam membantu pemerintah. Sebelumnya juga telah membantu pemerintah dengan memberikan Alat Pelindung Diri (APD) dan lain sebagainya untuk pencegahan Covid 19,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua ICMI Korwil Banten Rohman mengucapkan terima kasih banyak terhadap kegiatan yang diselenggarakan BPJAMSOSTEK yang begitu peduli terhadap para guru yang mengajar ngaji di kampung-kampung, yang saat pandemi COVID-19 ini tidak bisa menjalankan aktivitasnya sebagai guru ngaji karena dianjurkan oleh pemerintah di rumah saja.

“Kami pilih secara selektif guru ngaji yang berada di wilayah kerja BPJAMSOSTEK Cabang Serang Raya (Kota dan Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang), dan ditemukan sebanyak itu yang perlu dibantu,” katanya. (Rid)