Jakarta, (Banten Kita) – Direktur Utama BPJAMSOSTEK Agus Susanto mengatakan bahwa layanan “One to Many” yang telah diterapkan BPJAMSOSTEK mampu memberikan layanan yang optimal dengan waktu yang efisien.

“Kami telah membuka layanan offline di kantor-kantor cabang dengan tetap berpedoman pada kebijakan PSBB. Layanan One to Many yang kami terapkan dinilai mampu memberikan layanan yang optimal dengan waktu yang efisien,” kata Agus sebagai Keynote Speech pada acara webinar bahas kebaruan layanan di era new normal,” Kamis (8/7/2020).

Layanan “One to Many” yang dimaksud Agus ini berupa layanan offline di Kantor Cabang BPJAMSOSTEK menggunakan fasilitas video yang terhubung dengan petugas pelayanan dan mengakomodir 4-6 orang peserta dalam waktu yang bersamaan.

Acara yang dibuka oleh Ketua Dewan Pengawas BPJAMSOSTEK, Guntur Witjaksono, itu hadir juga Direktur Pelayanan, Krishna Syarif, dan Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi, Sumarjono, sebagai narasumber.

Agus juga menyampaikan bahwa sistem layanan yang diberlakukannya itu erat kaitannya dengan pandemi Covid-19 yang memberikan tantangan tersendiri bagi BPJAMSOSTEK yang harus selalu siap memberikan layanan terbaik kepada pekerja yang merupakan peserta.

Sementara itu Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK Krishna Syarif menjelaskan protokol Lapak Asik (Layanan tanpa Kontak Fisik) yang diberlakukan BPJAMSOSTEK sejak awal penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah membuka wawasan baru.

“Kita secara tidak langsung diarahkan untuk mengubah mekanisme layanan agar beralih menjadi online atau tanpa kontak fisik dengan menyediakan beragam kemudahan namun harus tetap menjaga keamanan dan kerahasiaan data,” katanya.

“Protokol Lapak Asik ini terbukti mampu mendorong masyarakat pekerja untuk juga beradaptasi dengan tatanan baru pelayanan BPJAMSOSTEK. Untuk mengantisipasi kemungkinan timbulnya ketidaknyamanan dari peserta saat mengakses Lapak Asik, kami terus belajar dan mengembangkan sistem agar tetap reliable,” tuturnya,

Sementara itu Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJAMSOSTEK Sumarjono mengatakan keberhasilan menerapkan Protokol Lapak Asik tersebut berkaitan erat dengan pengembangan sistem teknologi informasi dengan perkembangan terkini.

Ia mengatakan perkembangan dan penerapan teknologi di BPJAMSOSTEK sangat baik. “Mulai dari sistem administrasi kepesertaan, pengajuan klaim hingga aplikasi mobile yang mendukung berbagai fitur tambahan untuk memenuhi kebutuhan peserta. Semua telah diterapkan di BPJAMSOSTEK dan berjalan dengan baik. Termasuk juga dengan sistem yang digunakan oleh protokol Lapak Asik, semua dikembangkan dan dikelola oleh internal BPJAMSOSTEK,” ujarnya.

Kemudahan yang ditawarkan melalui Lapak Asik bukan tanpa kekurangan, namun pihak BPJAMSOSTEK terus berkeinginan untuk selalu melampaui ekspektasi peserta dalam memberikan layanan. Jika peserta menemui kendala dalam mengajukan aplikasi melalui Lapak Asik, maka layanan One to Many menjadi solusi yang dapat mengakomodir kendala yang dialami peserta.

Sejak diberlakukannya protokol Lapak Asik dan layanan One to Many, BPJAMSOSTEK mengkonfirmasi terjadinya peningkatan jumlah peserta yang mendapat pelayanan. Jika sebelumnya pada masa-masa normal jumlah peserta yang dilayani sebanyak 8 ribu orang, di era new normal pekerja yang dilayani rata-rata mencapai 15 ribu orang. Bahkan pada tanggal 2 Juli, sempat mencapai lebih dari 16.800 orang per hari di seluruh Indonesia. Hal ini tidak lain karena adanya peningkatan kapasitas baik dari infrastruktur TI maupun personil yang bertugas di bagian Customer Service.

Senada dengan peningkatan layanan, terhitung hingga Juni 2020, jumlah pengajuan klaim JHT (Jaminan Hari Tua) mencapai 1,15 juta kasus atau meningkat 10% (yoy) dengan nominal mencapai Rp14,35 Triliun atau meningkat 16% (yoy). Jika dilihat dari pengajuan klaim sepanjang bulan Juni 2020, terjadi lonjakan sebesar 131% atau sebanyak 287,5 ribu dengan nominal Rp3,51 Triliun, dimana jumlah tersebut meningkat 129% lebih besar dibanding pengajuan klaim JHT sepanjang bulan Juni tahun 2019 yaitu sebanyak 124,5 ribu pengajuan klaim JHT.

Acara yang dimoderatori Dinna Prapto Raharja Ph.D itu, hadir pula pemangku kepentingan sebagai penanggap antara lain, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, Direktur Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek Kementerian Ketenagakerjaan, Haiyani Rumondang, Direktur Anggaran Bidang Perekonomian dan Kemaritiman Kementerian Keuangan, Made Arya Wijaya. Juga hadir dalam webinar, Deputi Komisioner Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank, Moch Ihsanuddin, perwakilan dari DJSN, Paulus Agung Pambudi, dan perwakilan dari Ombudsman, Laode Ida.

Melkiades selaku Wakil Ketua Komisi IX bersama dengan seluruh penanggap yang lain memberikan apresiasi atas langkah BPJAMSOSTEK dalam memberikan pelayanan selama masa pandemi melalui mekanisme Lapak Asik. Secara spesifik Melki menekankan agar pihak BPJAMSOSTEK memperkuat mekanisme pelayanan baru ini dalam sebuah regulasi, sehingga menghasilkan keseragaman di seluruh kanal layanan BPJAMSOSTEK.

Senada dengan Melki, Laode Ida juga mengapresiasi dan telah membuktikan secara langsung kesuksesan pelayanan Lapak Asik di salah satu cabang BPJAMSOSTEK. Dirinya beranggapan mekanisme ini patut ditiru oleh institusi lain karena mampu menyederhanakan birokrasi dan kinerja dapat terukur dengan baik. Namun untuk terus menjaga kualitas layanan, BPJAMSOSTEK harus terus memperhatikan indikator kepuasan pelanggan baik melalui survey maupun melalui percakapan di media sosial.

Sementara itu, Haiyani Rumondang menanggapi pelayanan BPJAMSOSTEK yang sudah baik ini dengan apresiasi yang tinggi, namun BPJAMSOSTEK harus tetap memperhatikan tantangan-tantangan yang muncul nantinya dan tidak mengesampingkan kemudahan layanan pada program lainnya serta memberikan solusi atas keluhan peserta.

Kegiatan webinar ini diikuti oleh 5.044 orang melalui aplikasi zoom dan disaksikan sebanyak 2.135 viewers pada kanal Youtube resmi BPJAMSOSTEK dan digelar selama 3 jam. Bagi para peserta yang berhasil registrasi dan mengikuti webinar nantinya juga akan diberikan e-Sertifikat dari BPJAMSOSTEK.

“Semoga kebaruan pelayanan di tengah pandemi yang kami terapkan ini dapat memberikan gambaran dan menjadi masukan institusi publik ataupun instansi lain dalam memberikan layanan kepada masyarakat, dan tidak menjadikan kondisi pandemi ini sebagai halangan untuk tetap dapat berkontribusi bagi masyarakat, bangsa dan negara,” Pungkas Agus.

Eko Nugriyanto Deputi Direktur Wilayah Banten menambahkan kegiatan webinar ini merupakan konsistensi BPJAMSOSTEK untuk melayani peserta dimasa new normal

“Webinar ini kita laksanakan sebagai bentuk konsistensi BPJAMSOSTEK untuk melayani peserta dalam masa new normal” Ungkap Eko. (Rid/Ril)