
Serang, (BantenKita) – Perekonomian Banten pada triwulan III/2020 mengalami pertumbuhan 4,55 persen, meski secara year on year masih terkontraksi sebesar -5,77 persen.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Erwin Soeriadimadja kepada wartawan melalui virtual, Kamis (17/12) mengatakan kontraksi pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten pada triwulan III/2020 secara umum didorong oleh tiga sektor ekonomi dengan pangsa terbesar, yaitu industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran.
“Namun tercatat terdapat perbaikan dari sektor industri pengolahan yang mengalami penurunan kontraksi sebesar -6,57 persen (yoy) pada triwulan III/2020 dibandingkan triwulan sebelumnya yakni sebesar -9,11 persen (yoy),” katanya.
Membaiknya net ekspor yang diikuti oleh investasi di Provinsi Banten mampu menahan kontraksi ekonomi pada triwulan III/2020, kata Erwin seraya menambahkan komponen lain
seperti konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah juga mengalami pertumbuhan positif secara quarter to quarter.
Erwin juga menyampaikan bahwa pada triwulan IV diprakirakan ekonomi Banten terus mengalami perbaikan sebagaiman ditunjukkan oleh berbagai indikator dini dari hasil survey Bank Indonesia.
“Kami memproyeksikan secara full year, pertumbuhan ekonomi Banten akan mengalami kontraksi di 2020 seiring dengan cukup dalamnya kontraksi pada triwulan II dan III/2020,” katanya.
Pada tahun 2021, sejalan dengan pembukaan sektor-sektor produktif secara aman dan adanya vaksinasi COVID-19 sebagai prasyarat utama dan disiplin kontrol kesehatan, pertumbuhan Banten diperkirakan dapat bounce back ke level 4,9%-59%, searah dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
Inflasi Tetap Stabil
Terjaganya pasokan komoditas ‘volatile food’ didukung dengan semakin kuatnya langkah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik level provinsi maupun kabupaten/kota mampu menjaga inflasi Provinsi Banten tetap stabil.
Inflasi Provinsi Banen pada triwulan III/2020 tercatat sebesar 1,63% (yoy), lebih rendah dibandingkan historis inflasi 3 tahun terakhir maupun inflasi triwulan II/2020 yang masing-masing sebesar 3,46% (yoy) dan 2,49% (yoy0.
Berlanjutnya penurunan laju inflasi pada triwulan III didorong oleh menurunnya tekanan pada kelompok makanan, minuman dan tembakau seiring dengan tersediannya pasokan yang cukup di pasaran ditengah masing berlangsungnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah di Provinsi Banten, kata Erwin.
Hingga November 2020, tercatat inflasi Banten sebesar 1,43 % secara year on year atau 1,23% secara year to date. “Dengan perkembangan tersebut, diperkirakan inflasi Banten pada tahun 2020 berada di bawah batas bawah koridor inflasi nasional (dibawah 2% year on year),” kata Erwin. (Rid)