
Serang, (BantenKita) – Antibodi plasma penyintas Covid-19 memiliki antibodi yang dapat menyembuhkan pasien Covid-19. Namun tak semua penyintas mau menjadi donor plasma konvalesen dengan berbagai alasan.
Afriyani, salah satu penyintas Covid-19 pertama kali mendonorkan plasma konvalesen di PMI Kota Tangerang beberapa waktu lalu. Keinginan mendonor setelah mendengar kebutuhan plasma bagi temannya yang terpapar Covid-19.
“Tanpa pikir panjang dengan alasan kemanusiaan menyelamatkan nyawa orang lain langsung mendatangi PMI, setelah discreening keesokan harinya melakukan donor plasma, Alhamdulilah pasien yang menerima donor telah sembuh dari Covid-19,” ujar gadis yang juga youtuber ini.
Sebagai penyintas dengan gejala ringan ia pernah merasakan penderitaan karena terpapar Covid-19 sehingga harus dikarantina selama dua pekan. Iapun mengajak para penyintas untuk tergerak menyumbangkan plasma darahnya kepada mereka yang sedang berjuang melawan Covid-19.
“Saling membantu sesama agar yang terpapar cepat sembuh dan yang sehat tetap disiplin menjaga prokes agar sama-sama melindungi kita dari covid-19,” ungkap tenaga ahli desain media cetak di Dinas Kominfo Kota Tangerang ini.
Ajakan donor plasma konvalesen juga dilakukan oleh Camat Karawaci Wawan Fauzi yang telah tiga kali mendonor. Mantan Kabid linmas pada Satpol PP yang terpapar Covid-19 tanpa gejala ini termotivasi karena pernah menerima donor tersebut saat menjalani perawatan Covid-19. Kemudian juga alasan kemanusiaan menolong sesama tanpa mengenal agama, suku dan golongan.
“Menjadi pendonor konvalesen salah satu ikhtiar kita mengatasi pandemi Covid-19, dengan plasma yang kita sumbangkan dapat menyembuhkan pasien Covid-19,” ujar Wawan.
Wawan telah menjadi pendonor sejak masih muda. Tak terhitung sudah berapa kali ia mendonorkan darahnya ke PMI. “Kalau sudah waktunya donor, langsung donor lagi,” ujarnya.
Donor darah WB dengan donor plasma sama-sama bertujuan menolong sesama. “Bedanya saat proses donor plasma terdapat alat pemisah darah yang memisahkan antara sel darah dengan plasma darah,” ujar dia. (adit)