
Tangerang, (BantenKita) – Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Ristek Jumeri menyebut langkah yang ditempuh oleh Pemkot Tangerang dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 di sekolah sudah sangat baik.
“Ini langkah yang sangat baik, Sebagai upaya mitigasi dan pencegahan penyebaran Covid-19 di sekolah,” ujar Jumeri saat kunjungan kerja di SMPN 13 Kota Tangerang pada Jumat 1 Oktober 2021
Jumeri menambahkan kebijakan pemerintah pusat jika ada satu siswa yang terkonfirmasi positif cukup ditutup sementara satu kelas dari sekolah tersebut, jika lebih dari satu maka sekolah yang harus ditutup sementara.
“Sementara Pemkot Tangerang menutup sementara satu sekolah jika ada siswa yang terkonfirmasi positif,” katanya.
Wali Kota Tangerang H. Arief R. Wismansyah mengatakan, Pemkot melalui Dinas Kesehatan secara berkala melakukan testing kepada para siswa dan juga tenaga pengajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) baik negeri maupun swasta.
“Testing yang dilakukan untuk mencegah terjadinya klaster baru penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah,” ujar Arief.
Ia mengatakan, apabila ditemukan ada yang positif di satu sekolah, lanjut Wali Kota, maka sekolah yang baik siswa ataupun tenaga pengajarnya akan ditutup sementara selama minimal 10 hari.
“Supaya bisa diambil langkah untuk tracing dari yang terkonfirmasi positif. Keluarga dan yang memiliki kontak erat dengan yang positif akan di swab,” terang Arief.
Diketahui sebelumnya Pemerintah Kota Tangerang melakukan tes secara acak kepada pelajar dan tenaga pengajar di satuan pendidikan khususnya Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebagai langkah evaluasi jalannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kota Tangerang. Dari 1.000 sampel yang diambil hasilnya diketahui ada 27 yang terkonfirmasi positif. (Adit)