
Tangerang (BantenKita)- Penggagas Kampung Jimpitan Kompak Berbagi Slamet Hariyanto merupakan anggota Koramil 01 Kodim 0506 Tangerang berpangkat Sersan Dua. Sehari-hari Nanang sapaan akrabnya bertugas sebagai Babinsa di Kelurahan Sukaasih Kecamatan Tangerang.
Nanang menginisiasi adanya terbentuknya Kampung Sejahtera Mandiri (KSM) Kampung Jimpitan Kompak Berbagi Berkah (KB2) dibangun secara mandiri oleh warga setempat.
KSM yang berada di Jalan Pembangunan 1 Batujaya Utara RT 03 RW 03 Kelurahan Batujaya Kecamatan Batuceper ini berdiri sejak tahun 2019, pendiriannya termotivasi untuk membangkitkan kesadaran dan kepedulian warga terhadap lingkungannya.
Motivasinya membangun Kampung Jimpitan yakni menghadirkan nilai keluarga besar yang saling mengayomi, saling asah asih dan asuh dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada di lingkungan secara gotong royong. Gotong royong merupakan salah satu nilai kehidupan yang terkandung dalam Pancasila.
“Kampung merupakan miniaturnya bangsa Indonesia yang penghuninya dari berbagai macam suku dan agama ada, dimana dengan semangat persatuan dan gotong royong yang mempersatukan warga disini dan diwujudkan dalam Kampung Jimpitan Kompak Berbagi Berkah sebagai Bela Negara,” ungkapnya
Nanang mengatakan,upaya yang dilakukan di lingkungan tempat tinggalnya merupakan pengabdiannya sebagai anggota TNI. “ Apa yang saya lakukan menjadi Tugas TNI selain perang, apalagi sebagai Babinsa TNI harus manunggal dengan rakyat seperti yang tertuang dalam delapan wajib TNI,” kata dia.
Nanang mengaku tak kesulitan membagi waktu antara pekerjaan dinas dan sebagai ketua RT di Kampung Jimpitan. Inovasinya mendapatkan apresiasi dan dukungan dari pimpinan di TNI.
“Respon pimpinan sangat baik karena menjalankan perintah dan program Pemerintah apalagi dalam situasi masa pandemi Covid-19 ini, tentunya kita harus kreatif dan inovatif, bangkit bersama-sama bergerak dan berkarya dalam mengatasi dampak kesulitan yang timbul dari wabah ini,” katanya
Selain itu Nanang juga turut mendorong kampung-kampung mandiri berdiri di berbagai wilayah termasuk di wilayah tugasnya yakni Kelurahan Sukaasih. “ Saya selalu berbagi pengalaman dalam membangun kampung sejahtera mandiri kepada para ketua RT-RW,” tukasnya.
Nanang mengatakan, Kampung Jimpitan idenya berawal dari fenomena kondisi lingkungan perkotaan yang cenderung individualis dengan nilai gotong-royong semakin menurun.
Kondisi ini juga ditambah dengan adanya lahan kosong milik BUMN di sekitar lingkungan yang kumuh dipenuhi semak belukar dan menjadi lokasi pembuangan sampah sembarangan.
Dikatakannya pada saat awal pendirian tentunya tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan, butuh kesabaran yang luar biasa sebab berkaitan dengan merubah mindset orang. Dimulai dengan sosialisasi ke warga pada saat acara-acara kumpul bersama seperti pengajian RT-RW, selametan dan lainnya. “Kegiatan pertama mengajak penataan lingkungan melalui penghijauan di lorong-lorong kampung,” ujar dia.
Seiring waktu kemudian melakukan permohonan kepada pemilik lahan agar dapat dimanfaatkan oleh warga setempat. “Kami sampaikan program-program di lahan tersebut, Alhamdulilah disetujui dan warga bergotong-royong membersihkan lahan dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan salah satunya KWT, Bale Warga, kantor Sekretariat, panggung kreasi dan inovasi, Taman belajar, lapangan bulutangkis, musholla, dan taman hijau.” ungkapnya.
Penerapan nilai-nilai pancasila di kampung Jimpitan terlihat di masa pandemi Covid-19. Warga bergotong royong membantu warga yang terpapar covid19 dengan memenuhi kebutuhan di masa isolasi mandiri.
“Membantu kebutuhan warga yang isolasi menjadi kunci penanganan covid19, karena mereka sudah diminta untuk isolasi tak keluar rumah maka itu kami membantu memenuhi kebutuhannya secara swadaya melalui Program Jimpitan Berkah. Juga dari hasil panen ketahanan pangan di KWT,” ujar dia.
Kemudian Kampung Jimpitan juga telah terbentuk Team Reaksi Cepat dalam penanganan bencana maupun musibah, bahkan sekretariat disulap menjadi semi klinik dilengkapi alkes,dan oksigen.
“Program swadaya pengadaan Ambulance juga berjalan sampai saat ini ” katanya.
Saat Covid-19 melonjak terdapat 4 warga yang meninggal terpapar dari tempat kerja. Namun saat ini sudah nihil kasus. Selain disiplin Prokes warga juga mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kekebalan kelompok dengan vaksinasi.
“Warga disini mayoritas sudah vaksin semua. Kami dalam berkegiatan pun menetapkan prokes sehingga warga tetap sehat,” ungkapnya.
Dalam perjalanannya Kampung Jimpitan Kompak Berbagi selalu mengikuti program-program yang digulirkan oleh Pemkot Tangerang mulai dari PHBS, Ketahanan Pangan hingga terbaru menghadirkan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM).
Melalui KIM, warga di Kampung Jimpitan mengembangkan potensi dan kreatifitas dalam mengelola informasi dan kearifan lokal dengan memanfaatkan teknologi informasi.
“Kami mengikuti KIMFest 2021 mulai dari pelatihan, pendampingan mahasiswa hingga perlombaan,”ujar Nanang Ketua KIM Kompak Berbagi.
Ilmu yang diterima saat pelatihan dan pendampingan diaplikasikan dalam perlombaan. Dari tiga kategori yang dilombakan KIM Kompak Berbagi berhasil meraih dua gelar yakni Juara pertama kategori Medsos dan Juara kedua kategori Bisnis Digital.
“Akun Medsos tak hanya digunakan untuk menginformasikan kegiatan, informasi dan kearifan lokal tetapi juga sarana promosi UMKM yang mudah dan tanpa biaya,” kata dia.
Ada pun produk UMKM yang berasal dari Kampung Jimpitan mulai dari kerajinan tangan hingga kuliner. “Ada lampu lampion, kripik bayam, kripik kenikir, jahe instan, sirup jahe, permen jahe, nuget, abon lele dan abon ayam,” ujar dia.
Selain memanfaatkan medsos, pihaknya juga memanfaatkan penjualan di sentra Oleh-Oleh Batuceper, melalui E-Commerce, dan juga penjualan secara langsung dengan metode dititipkan melalui karyawan pabrik juga warung-warung disekitar. “Harapannya produk UMKM Kampung Jimpitan semakin berkembang dengan keunikan yang dimiliki dapat menjadi oleh-oleh khas Batuceper dan umumnya Kota Tangerang,”pungkasnya.(Adit)