Tangerang, (BantenKita) – Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-Provinsi Banten memantapkan implementasi roadmap digitalisasi daerah digelar di Hotel JHL Solitaire Tangerang pada tanggal 19-20 Januari 2022.

Rangkaian kegiatan High Level Meeting (HLM) TP2DD dibagi 3 sesi yakni sharing bersama dengan pemerintah daerah, sharing bersama dengan dengan kemenko bidang perekonomian dan kemendagri, dan dilanjutkan dengan rapat koordinasi TP2DD se-Provinsi Banten.

Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan pelaksanaan tindak lanjut dari roadmap dan quick wins yang telah disepakati dalam HLM sebelumnya yakni pada tanggal 19 Oktober 2021 serta membahas strategi untuk bisa menjadi unggulan dalam championship TP2DD 2022.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Erwin Soeriadimadja, Direktur
Manajemen Strategis, EPK dan Kemitraan Pemerintah Daerah Otoritasa Jasa Keuangan Kantor Regional 1 DKI Jakarta-Banten Sabarudin, Sekretaris Daerah Pemerintah Daerah se-Provinsi Banten atau yang mewakili diantaranya adalah Sekretaris Daerah Kota Cilegon Maman Mauludin, Sekretaris Daerah Kota Tangerang Selatan Bambang Noertjahjo dan Sekretaris Daerah Kab. Lebak Budi Santoso.

Narasumber yang hadir yakni Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Ameriza M. Moesa, Asisten Deputi Perekonomian Daerah dan Sektor Riil Kemenko Bidang Perekonomian Asisten Deputi Perekonomian Daerah dan Sektor Riil
Kemenko Bidang Perekonomian Puji Gunawan, Analis Kementerian Dalam Negeri R. An An Andri Hikmat, Dedi Taufik, M.Si selaku Kepala Bapenda Provinsi Jawa Barat, Ir. Deni Hendana M.Si selaku Kepala Bapenda Kota Bogor; serta peserta yakni
sekretariat TP2DD se-Provinsi Banten, BPKD se-Provinsi Banten, dan Bank Pengelola RKUD (BJB, BRI, dan Bank Banten).

Jumlah peserta offline ±100 (seratus) orang dan peserta online ±221 (dua ratus dua puluh satu) orang.

Erwin Soeriadimadja menyampaikan bahwa untuk memenangkan digitalisasi di provinsi Banten, diperlukan perhatian yang lebih dari berbagai pihak dalam mengoptimalisasi penggunaan kanal digital transaksi pemda, baik dari sisi penerimaan
maupun sisi pengeluaran. Selain itu, untuk meningkatkan indeks elektronifikasi, SP2D online dan cash management system perlu terus dikembangkan dan digunakan secara lebih menyeluruh, termasuk penggunaan QRIS. Peta jalan dan quick wins elektronifikasi transaksi pemda yang sudah disepakati bersama, hendaknya menjadi panduan dalam pengembangan elektronifikasi.

Hal ini sejalan dengan harapan para narasumber yang hadir, bahwa untuk mencapai optimalisasi ETPD diperlukan komitmen dan implementasi dari berbagai pihak yang berkepentingan, agar masyarakat sebagai pengguna akhir kanal pembayaran digital merasakan kemudahan dalam pelayanan dan pembayaran. Di sisi lain, penerimaan pemerintah daerah dapat lebih optimal.

Hal penting yang dapat pemerintah provinsi Banten pelajari dari keunggulan elektronifikasi transaksi pemda Jawa Barat dan Bogor diantaranya adalah perlunya memperkuat koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, mengembangkan sistem informasi, mendorong Flagship Program, edukasi kepada masyarakat, serta memberikan apresiasi untuk meningkatkan motivasi OPD yang terlibat langsung dalam elektronifikasi transaksi.

Dengan adanya pelajaran yang dapat diambil dari daerah lain, tantangan yang masih ditemui di lapangan yang berupa masih rendahnya penggunaan pembayaran non tunai oleh masyarakat dan infrastruktur jaringan internet yang belum merata dapat diminimalisir.

Tanggapan dari Pemda secara umum mengharapkan harmonisasi antar Pemda di Provinsi ini terus berlanjut, termasuk dalam rangka sinkronisasi data PKB dan PBB untuk optimalisasi penerimaan seluruh pemerintah daerah. Seluruh pemerintah daerah
berkomitmen dalam pengembangan ETPD namun sebagian pemda masih menghadapi tantangan diantaranya infrastruktur yakni beberapa daerah dengan sinyal lemah serta tantangan berupa rendahnya pemanfaatan transaksi non tunai oleh masyarakat.

Selain itu, juga disampaikan apresiasi kepada BI yang telah mendukung pengembangan ETPD.

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari pelaksanaan kegiatan HLM TP2DD Januari 2022 ini adalah:

  1. Jalur Penguatan ETPD dapat dilakukan melalui penetapan strategi (a.l. peta jalan, quick-wins, dan rencana aksi), penyusunan ketentuan (a.l. dalam rangka penguatan strategi), pelaksanaan koordinasi, dan focus action (pendataan, analisa data, tindak lanjut).
  2. Perencanaan sinergitas penguatan ETPD antar pemerintah daerah.
  3. Persiapan championship TP2DD yang terdiri dari: Proses, Output, Outcome, dan Program Unggulan. (Rid/Ril)