
Tangerang(BantenKita)- Berita mengenai kehamilan menjadi hal yang membahagiakan untuk setiap pasangan. Namun, tidak sedikit pula ibu hamil yang memiliki kegundahan mengenai kehamilannya hingga menimbulkan rasa cemas berlebih. Banyak cerita yang turun temurun diturunkan dari nenek moyang mengenai kehamilan, mulai dari pantangan yang sangat banyak, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Sayangnya, tidak semua hal yang diinformasikan tersebut benar. Banyaknya mitos tentang kehamilan, membuat saya tergelitik untuk memberikan informasi yang benar dan berdasar melalui artikel ini.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan pada RS Sari Asih Cipondoh, dr Dyah Paramita Wardhani SpOG mengatakan beberapa hal yang sering ditanyakan kepada dokter kandungan. Pertama, mengenai pola makan yang sehat. Pernahkah Bunda dan Ayah mendengar pernyataan “Ibu hamil makan 2x lipat karena untuk dua orang”. Hal tersebut Mitos.
“Berdasarkan pedoman Nutrisi dalam Kehamilan, pola makan yang baik bagi ibu hamil bukan 2x lipat, cukup makan dengan ekstra kalori 340 kalori saja per hari bagi ibu hamil trimester kedua dan meningkat sedikit menjadi 450 kalori saat memasuki trimester ketiga. Bagaimana dengan komposisi makanannya sendiri? Dalam satu kali makan, tetap ada kandungan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral,” ungkapnya.
Kedua, ibu hamil tidak boleh makan ikan, benarkah? Mitos. Pada saat kehamilan protein sangat dibutuhkan oleh ibu maupun untuk pertumbuhan janin. “Tidak bisa dipungkiri ada beberapa jenis ikan yang mengandung merkuri tinggi, yang sebaiknya dihindari, seperti tuna. Namun, ikan seperti ikan air tawar ataupun jenis ikan air laut lainnya masih dapat dikonsumsi,”terangnya.
Selain ikan, sebaiknya ibu hamil juga mengonsumsi daging merah (sapi), ayam, telur, ataupun protein lainnya. Hal yang perlu diperhatikan adalah makanan harus dipastikan telah masak dengan sempurna, bukan mentah ataupun yang masih tampak warna merah muda bahkan tampak darah. “Misalkan, jika Bunda ingin makan steak, tingkat kematangan steaknya welldone. Makanan yang undercooked pada daging misalkan, dapat berisiko terkena toksoplasmosis, yang bisa meningkatkan risiko keguguran,”
“Sedangkan ibu hamil yang menyukai konsumsi telur ½ matang atau mentah, hati-hati terkena bakteri salmonella. Bagaimana dengan konsumsi buah, sayur mentah untuk dijadikan lalapan misalkan? Pastikan bahwa buah dan sayur tersebut sudah dicuci bersih hingga aman untuk dikonsumsi,”jelasnya
Ketiga, ibu hamil tidak boleh mengonsumsi kopi. Benarkah? Berdasarkan pedoman dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), konsumsi kafein diperbolehkan untuk ibu hamil. Namun, tidak melebihi 200 mg/hari. Kandungan kafein bukan hanya ada di dalam kopi, tapi juga ada di dalam teh, coklat, minuman bersoda, minuman berenergi tinggi. “Konsumsi kafein yang tidak melebihi batas harian, tidak menyebabkan persalinan prematur ataupun keguguran. Namun, jangan lupa konsumsi kafein, bisa mengganggu tidur dan menimbulkan rasa mual,”ungkapnya.
Keempat, tidak boleh melakukan hubungan seksual selama hamil? Hal ini merupakan mitos. Dari pedoman ACOG, hubungan seksual aman selama kehamilannya sehat dan tidak ada komplikasi. Selaput amnion (ketuban) dan otot rahim yang kuat dapat melindungi janin. Janin tidak merasakan goncangan. Jika setelah melakukan hubungan seksual dengan penetrasi, terjadi perut kram ataupun keluar flek jangan cemas itu merupakan hal normal. Namun, jika kram perut dirasakan terus menerus serta perdarahan yang banyak seperti sedang haid, sebaiknya segera kontrol ke dokter kandungan. “Jadi, semua dikembalikan kepada Bunda dan pasangan, nyaman atau tidaknya jangan sungkan untuk berkomunikasi dengan pasangan masing-masing ya,”tutupnya.(*)