
Tangerang Selatan, (BantenKita) – Masjid Al Aqsha De Latinos di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang Selatan mencatat angka hewan kurban paling besar di Tangerang Raya yakni 61 sapi dan 64 domba/kambing.
Meskipun jumlah ini terhitung menurun dibanding 2021, namun panitia masih bersyukur karena kondisinya masih di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Ini perolehan yang tidak kita duga, dan sepekan sebelum Idul Adha kita sudah menutup pendaftaran, akibat sulitnya mendapatkan hewan kurban, karena penyakit PMK, meskipun banyak jamaah yang berusaha membawa sendiri, namun kita mensyaratkan surat dari dinas peternakan,” kata Suratidjo, Ketua Panitia Kurban Masjid Al Aqsha dalam keterangan tertulis, Senin.
Hewan kurban sebanyak itu disembelih pada hari minggu (10/7/22) Kambing dan domba diselesaikan pukul 10.45 dan sapi selesaikan pukul 15.00.
“Sehari selesai, kalau saat pendemi kita butuh dua hari. Sekarang kembali ke sebelum pandemi,” tambah Suratidjo.
Hewan kurban sebanyak itu disebar di area De Latinos dan masyarakat sekitar masjid, lalu dibagikan untuk panti asuhan, rumah tahfizd, mushola dan pondok-pondok pesantren di kawasan Tangerang Selatan.
Di sekitar Latinos paket kurban itu dibagi menjadi 2.500 paket untuk sekuriti, penyapu jalanan sampai asisten rumah tangga (ART).
“Kami membagi hewan kurban menjadi dua, internal dan eksternal. Internal itu kita potong dan cacah di masjid lalu kita bagi. Sedangkan eksternal itu kita berikan kepada pondok dan mushola yang mengajukan proposal, dan hewan dalam keadaan sudah dipotong jagal. Jadi tidak ada hewan qurban hidup yang keluar dari area masjid,” tambahnya.
Dalam kurban kali ini panitia juga memfasilitasi siaran langsung pemotongan hewan melalui zoom, untuk memperkecil banyaknya massa yang berkumpul, karena pandemi belum berlalu.
“Para muqorib (orang yang berkurban) tetap bisa menyaksikan via zoom, meskipun mereka masih liburan. Panitia juga menyiapkan list waktu sapi atau kambing mereka dipotong, sehingga bisa mengikuti acaranya bersama keluarga,” tambah Rian Pasila sekretaris kurban.
Uniknya lagi masjid ini juga menyelenggarakan dua kali shalat id, pada hari Sabtu (9/7/22) dan hari Minggu (10/7/22). Ini suatu hal yang biasa, saat ada perbedaan hari raya Idul Adha, DKM Al Aqsha melakukan hal itu.
“Stakeholder masjid itu jamaah, dan kami memfasilitasi kepentingan jamaah. Praktis saja, jadi bukan mazhab toleransi, tetapi punya dasar yang jelas,” kata Ketua DMK Al Aqsha Abu Ihsan alias Edi Sugondo. (Gnt)