Serang, (BantenKita) – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Banten akan melanjutkan mengakselerasi Akuisisi pedagang-pedagang pasar tradisional yang belum menggunakn QRIS dengan melibatkan perbankan di wilayah Provinsi Banten.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Agus Hartanto dalam keterangan tertulis diterima, Selasa (12/7/2022) mengatakan bahwa sampai saat ini BI Banten dalam melaksanakan Program Pasar dan Mall SIAP (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai) QRIS baru di lima pasar tradisional dn satu mall yang tersebar di Provinsi Banten.

Untuk merangkul seluruh pedagang di pasar tradisional agar siap akuisisi sebagai pasar SIAP QRIS, menurut Agus Hartanto, tidak terlepas dari dukungan perbankan di wilayah Provinsi Banten, serta seluruh OPD yang terlibat.

Ia mengatakan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Banten bersama-sama dengan berbagai instansi di Banten bersinergi mendorong keuangan inklusif melalui digitalisasi. “Saat ini jumlah merchant di Provinsi Banten mencapai 1.120.879 dan pengguna QRIS sebanyak 1.253.930,” katanya.

Untuk semakin mendorong implementasi QRIS hingga di seluruh lapisan masyarakat, KPwBI Provinsi Banten mendukung digitalisasi di perguruan tinggi. Dalam rangkaian kegiatan menyaksikan bersama Opening Ceremony FEKDI 2022, dilaksanakan penandatanganan Komitmen Bersama untuk memperluas implementasi digitalisasi pembayaran pada sarana dan prasarana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) sebagai proyek percontohan digitalisasi.

KPwBI Provinsi Banten menggandeng Bank Negara Indonesia sebagai mitra dalam merealisasikan smart campus di Untirta. Ke depannya, KPwBI Provinsi Banten akan terus
mendorong perluasan digitalisasi hingga ke perguruan tinggi dan fasilitas umum lainnya yang dapat meningkatkan elektronifikasi di masyarakat.

Agus Hartanto mengatakan itu berkaitan dengan penyelenggaraan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022. Mengangkat tema “Advancing Digital Economy and Finance: Synergistic and Inclusive Ecosystem for Accelerated Recovery”, FEKDI digelar selama 5 hari pada 11-15 Juli 2022 dengan format hybrid meliputi acara peluncuran (launching), pameran (showcase), diskusi, wawasan pimpinan (leader insight), dan gelar wicara (talkshow).

FEKDI menjadi wadah untuk melakukan sinergi kebijakan dan landasan implementasi berbagai inisiatif pengembangan dan perluasan ekonomi dan keuangan digital untuk mengakselerasi transformasi digital dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Gubernur BI, Bapak Perry Warjiyo, dalam pembukaan acara menyampaikan berdasarkan arahan Presiden Indonesia Bapak Jokowi, Indonesia memimpin 3 area besar dalam Presidensi G20 yaitu kesehatan, digital, serta ekonomi hijau dan inklusif.

FEKDI 2022 sebagai side event G20 berfokus pada transformasi digital yang telah menyelamatkan ekonomi dan keuangan Indonesia saat terdampak Pandemi COVID-19 dan sekarang ekonomi digital telah menjadi pilar Indonesia maju.

BI bersinergi erat dengan Kemenko Perekonomian, OJK, berbagai Kementerian dan Lembaga, serta asosiasi dan dunia usaha untuk bersama-sama mempercepat dan memperluas transformasi digital di Indonesia.

Dalam 5 hari ke depan, FEKDI akan membahas tema crypto dan central bank digital currency, ekonomi keuangan digital yang inklusif dan hijau, cross border payment, serta inovasi di bidang ekonomi keuangan digital. Melalui leader’s talk akan didiskusikan bagaimana ekonomi digital bermanfaat bagi masyarakat, kemajuan bangsa, dan dunia. (Rid/Ril)