Serang, (BantenKita) – PLN UID Banten berkolaborasi dengan ESDM Provinsi Banten menggelar ‘Stakeholders Forum’ sebagai upaya mensosialisasikan penggunaan kompor induksi. Forum yang di gelar ini berfokus pada sosialisasi dan memperkuat komitmen bersama dalam penggunaan kompor induksi.

Tujuan dari acara ini adalah untuk mengenalkan dan meningkatkan kebiasaan penggunaan kompor induksi sebagai bagian ‘electrifying lifestyle’ di segmen Rumah Tangga, mendukung program Pemerintah untuk subsidi energi yang tepat sasaran serta menciptakan budaya ‘green energy’ dan ‘safety’. Acara yang diselenggarakan di Auditorium Dinas PUPR Provinsi Banten ini dihadiri oleh General Manager PLN UID Banten, Sandika Aflianto beserta jajaran, ASDA I Provinsi Banten, Dr. Komarudin, M.AP, Kepala Dinas ESDM Provinsi Banten, Ir. H. Eko Palmadi, M.Sc, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta 16 (enam belas) Camat atau perwakilan nya yang berada di lingkungan Provinsi Banten.

ASDA I Provinsi Banten, Dr. Komarudin, M.AP, mengucapkan terimakasih atas sinergitas Dinas ESDM Provinsi Banten dengan PLN dalam meningkatkan pemanfaatan kompor induksi di wilayah Provinsi Banten. Ini adalah dalam rangka upaya untuk mendukung ‘green strategy’ yang kaitannya dengan penggunaan energi Nasional dalam rangka mengurangi laju import LPG. Program ini juga merupakan wujud implementasi untuk mengurangi terjadinya pemanasan global dan meningkatkan konsumsi energi yang lebih bersih untuk kehidupan kita yang lebih sehat.

“Pada tahun 2021, Presiden Jokowi memberikan arahan kepada BUMN, khususnya PLN dan Pertamina untuk segera melaksanakan program transisi energi dengan meningkatkan penggunaan kendaraan listrik dan kompor induksi. Untuk itu kami bersama dengan BUMN terkait mencanangkan untuk melakukan program konversi kompor gas berbahan bakar LPG menjadi kompor induksi. Selain bertujuan untuk menurunkan import gas LPG Indonesia di masa yang akan datang, dengan pemanfaatan kompor induksi juga diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, efisien, nyaman dan menciptakan nuansa yang lebih modern,” lanjut Komarudin.

Senada dengan itu, Kepala Dinas ESDM Provinsi Banten, Ir. H. Eko Palmadi, M.Sc, dalam sambutannya juga menyampaikan hal sama dengan ASDA I Provinsi Banten tentang upaya Pemerintah dalam meningkatkan pemanfaatan kompor induksi di wilayah Provinsi Banten. Eko juga menyampaikan betapa pentingnya energi listrik dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam kesempatan tersebut, Eko juga mengimbau kepada para Camat yang hadir yang dalam hal ini mereka sebagai garda terdepan di wilayah nya agar dapat mensosialisasikan penggunaan kompor induksi kepada masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Sandika Aflianto menyampaikan bahwa PLN mendapatkan penugasan dari Pemerintah untuk mendorong masyarakat menggunakan kompor induksi, terutama bagi masyarakat yang masih menikmati penggunaan gas elpiji yang bersubsidi. Tujuan dari penggunaan kompor induksi ini bukan hanya sebagai alat modern, tetapi lebih kepada kemudahan dan tentunya lebih murah dengan kompor induksi. Dalam paparannya, Sandika juga menyampaikan berbagai keunggulan yang didapatkan dari penggunaan kompor induksi, diantaranya yaitu memiliki teknologi canggih, aman dari bahaya ledakan dan kebakaran, desain elegan dan mudah dibersihkan, panas merata sehingga proses memasak lebih cepat, suhu dapat di atur dengan tepat sesuai dengan kebutuhan dan waktu memasak lebih singkat serta hemat energi.

“Banten di pasok oleh 7 (tujuh) Subsistem (500kV/150kV) dengan total kapasitas daya 10.427 MW yang mendukung kemampuan kesiapan dari adanya kompor induksi. Keseluruhan beban didistribusikan oleh 50 Gardu Induk (150kV/20kV). Di Banten sendiri ada pembangkit-pembangkit besar, diantaranya ada di Cilegon, Labuan, Suralaya dan Lontar. Saat ini kami memiliki beban puncak sebesar 3.804 MW dan cadangan sebesar 2.547 MW. Manakala ada pembangkit kami yang perlu dipelihara atau gangguan, maka kami masih memiliki cadangan sebesar 24.4%,” lanjut Sandika dalam paparannya terkait kesiapan PLN dalam mendukung pemanfaatan kompor induksi.

Untuk memperkuat komitmen dengan ‘Stakeholders’ tentang penggunaan kompor induksi, dalam acara ini juga diselenggarakan penandatanganan komitmen bersama dengan 16 Kecamatan calon kelompok penerima manfaat kompor induksi di Provinsi Banten. Setelah itu acara dilanjutkan dengan demo masak menggunakan kompor induksi sebagai bentuk implementasi kegiatan acara sosialiasi tersebut dan ditutup dengan hiburan. (Rid/Ril)