
Tangerang (BantenKita)- Yudha Teguh (34) salah satu pegiat olahraga tradisional ketapel yang juga anggota Perkatin kini menekuni pembuatan ketapel.
Yudha mengatakan, membuat ketapel berawal dari hobinya dengan permainan ketapel. Ketertarikannya dengan ketapel memotivasinya untuk mencoba membuat sendiri ketapel.
“Awalnya buat ketapel untuk dimainkan sendiri, teman-teman melihat dan suka dengan produk buatan saya, lalu mulai meminta dibuatkan, lama-kelamaan dari mulut ke mulut banyak peminatnya untuk dibuatkan ketapel,” ungkap Yudha.
Sejak saat itu Yudha mulai menekuni membuat ketapel. Yudha memperoleh informasi pembuatan ketapel secara otodidak.
“Saya menggali informasi dengan bertanya ke teman-teman pegiat ketapel juga belajar dari internet dan Youtube,” ujarnya.
Yudha melayani pesanan ketapel dari dua bahan baku yakni kayu alami biasanya dari kayu jenis pohon rambutan, jambu batu, cemara, pohon asem dan kayu pohon jeruk bali sementara jenis custom yang berasal dari alumunium dan Micarta.
“Untuk satu unit ketapel membutuhkan waktu 3-5 hari tergantung kesulitan dalam proses pembuatannya,” ujarnya.
Yudha menambahkan, membuat ketapel harus dibekali dengan bisa memainkan ketapel sebab dapat mengetahui kekuatan produk.
“Minimal membuat kita harus bisa nembak jadi bisa merasakan kekuatan dan kualitas produk yang kita buat setidaknya bisa setting , kalau sekedar membuat ketapel saja siapapun bisa, ini yang jadi pembeda,” kata dia.
Pemasaran Sampai Eropa
Ketapel buatan Yudha telah dipasarkan ke berbagai kota di Indonesia bahkan hingga berbagai negara di Asia dan Eropa. Yudha memanfaatkan pemasaran di media sosialnya.
“Untuk di dalam negeri pesanan ketapel hampir seluruh provinsi hingga ke Papua, pembeli juga ada dari eropa di Swiss, Jerman, Inggris dan di Asia paling sering dari Malaysia,” ungkapnya.
Yudha membanderol ketapel dengan brand KM7 mulai dari Rp 250-750 Ribu untuk ketapel berbahan kayu. Sementara untuk jenis custom berkisar Rp 500 Ribu-Rp 2 Juta.
Yudha menambahkan, produk custom dibuat mengikuti permintaan pelanggan seperti menyesuaikan lebar ketapel dan lainnya.
“Biasanya penembak ketapel punya kuncian dan basic masing-masing ad yang suka lebih lebar, ada yang sama dengan ketapel pada umumnya tergantung penembak lebih nyaman di settingan yang mana,” katanya.(Adit)