
Tangerang(BantenKita) – Berwirausaha dengan kemampuan ekonomi yang sederhana dan tidak perlu mewah terlihat jelas dari sisi kehidupan bang Adi Ogel.
Warga kota Tangerang berdarah Betawi tulen ini membuka usaha Bengkel Las Karbit MDQ di Jalan Marsekal Suryadarma, Selapajang Jaya Kota Tangerang sejak dari tahun 1990.
Hanya beralaskan tanah dan bangunan sederhana, pria yang telah lama menggeluti dunia las secara otodidak ini, ternyata bisa menghasilkan omset hampir 20 juta perbulan.
Ketika disambangi Bantenkita.com pada Minggu (11/09/2022) di tempat usahanya, lelaki yang telah memiliki 4 orang anak ini pun tak sungkan mengungkapkan semua pengalaman hidupnya selama menjalankan usahanya itu.
” Awalnya saya diajak oleh almarhum bapak saya usaha las karbit di wilayah sini sejak saya kelas 5 SD,” ungkapnya.
Awalnya, Ia juga tak mengetahui cara menggunakan alat alat yang ada di bengkelnya. Lambat laun Ia menjadi berani dan mulai percaya diri menghadapi keluhan pelanggan yang datang.
Pelanggan yang datang kie bengkelnya mulai dari las knalpot, tekuk stang motor, sepeda, sampai las pada mobil pun ia layani dengan baik dan teliti. Ia bersyukur sampai saat ini pun tidak ada keluhan dari pelanggan.
Bahkan, setiap harinya bengkel las setiap harinya tidak pernah sepi. Ada saja pelanggan yang datang untuk memperbaiki kendaraannya.
Berikut wawancara Wartawan dengan Adi Ogel
Wartawan: Berapa harga untuk mengelas?
Adi : ” Biaya nge las yang saya kenakan pada pelanggan tidak mahal. Tergantung dari jenis kendalanya, bila kendalanya ringan. Saya hanya memintai 20 ribu saja, ya apabila tingkat kesulitannya tinggi. Paling juga pelanggan saya patok harga 50 sampai 100 ribu saja.
Berapa omset yang didapat?
“Kalau penghasilan yang didapat, sehari saya bisa mendapat 600 ribu lebih. Tergantung rejekinya juga sih mas,” kata Adi saat berbincang bincang dengan Bantenkita.com pada Senin (12/09/2022).
Nah, pada awal pandemi covid 19 kemarin omset saya sempat merosot. Sehari hanya dapet 200 ribu saja mas, karena pada saat itu saya kesulitan buat dapetin oksigennya dan juga bahan bahan seperti karbit dan Kuningan nya juga semuanya harganya pada naik di pasaran.
Tapi, saya tetap buka usaha saya walau pun pada saat itu sedang sulit ekonomi.
Nah sekarang, alhamdulillah tahun ini mulai ada peningkatan lagi. Harga bahan bahan las juga sudah kembali normal.
“Sekarang penghasilan juga udah mulai stabil kembali. Nah kalau jadwal bengkel, setiap hari bengkel las saya buka dari pagi sampai jam 7 malam. Tapi kalau badan lagi kurang sehat, bengkel saya tutup. Namanya juga usaha sendiri, gimana kita ngatur waktunya aja usaha mah mas,” tukasnya. (Sam)