Pameran Artefak di Festival Al Azhom/Sam

Tangerang(BantenKita) – Festival AL-Azhom di tahun 2022 ini mempunyai perbedaan dari tahun sebelumnya. Sisi perbedaannya terlihat jelas dengan kehadiran berbagai macam benda benda bersejarah peninggalan Rasulullah SWT dalam ” Pemeran Artefak Rasulullah “yang digelar di gedung MUI Kota Tangerang.

Pantauan Bantenkita.com saat berkunjung ke dalam pameran Artefak Rasulullah tersebut, ada belasan item yang tersaji di masing masing dalam box kaca besar dan dilengkapi sertifikat original.

Ketua penyelenggara Pameran Artefak Rasulullah SAW dan Sahabat, M.Isaac Al-Mahmudi mengatakan ada 18 item benda benda bersejarah peninggalan Nabi Muhammad dan sahabatnya yang kita tampilkan dalam pameran ini.

” Semua artefak ini sudah dikumpulkan sama profesor di Malaysia. Kalau asalnya itu dari beberapa penjuru dunia. Profesor ini yang mengumpulkan, karena beliau adalah seorang arkeolog (peneliti) khususnya barang barang Rasullullah sehingga barang barang bersejarah ini dapat terkumpul,” ucap Isaac saat diwawancarai Bantenkita.com pada Rabu (28/09/2022) di lokasi.

Isaac berharap dengan adanya pameran yang ia selenggarakan tersebut dapat meningkatkan nilai islami dan sekaligus menumbuhkan rasa cinta yang kuat pada Nabi Muhammad pada umat muslim yang ada di Indonesia.

” Kita juga semua tahu Festival AL-Azhom sempat terhenti sudah 2 tahun, dan Alhamdulillah ini sudah berjalan kembali dengan acara yang barokah.

“Harapan kami dengan pameran ini, umat kembali lagi memiliki idola yang satu satunya yaitu Rasulullah Saw. Karena, apabila ini sering disuarakan, diumumkan, disiarkan, nantinya akan menjadi idola dan akan ikut ikutan mencintai dan mengidolakan hanya kanjeng nabi Muhammad Saw,” tukasnya.

Untuk diketahui, adapun 18 artefak bernilai sejarah tinggi umat Islam ini diantaranya adalah Tongkat, Kayu Sugi, Janggut, Rambut, Keringat, Darah bekam, Turban Kanjeng Nabi Muhammad Saw, Pedang Sayidina Hussain, Busur panah Baginda Rasulullah dan lainnya.

Dimana setiap benda benda yang terpampang berdampingan dengan sertifikat originalnya langsung yang terbingkai rapih. Itu semua sebagai bentuk murni keaslian dan keabsahan data dari benda benda bersejarah dan bernuansa religi tersebut. (Sam)

By Aditya