Peringatan Hari Ibu di Kota Tangerang /Fiqih

Tangerang(Bantenkita) – Dalam rangka memperingati Hari Ibu Ke-94 Tingkat Kota Tangerang, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang pada Selasa (13/12/2022) menggelar lomba masak makanan khusus pendamping ASI yang diikuti peserta dari dalam maupun luar kota Tangerang.

Kepala Dinas DP3AP2KB Kota Tangerang Jatmiko mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian dari hari Ibu Ke – 94 Tingkat Kota Tangerang yang diikuti oleh para ibu rumah tangga dari berbagai penjuru Indonesia.

“Acara ini diisi dengan perlombaan masak makanan khusus pendamping asi untuk mencegah dan sekaligus menekan stunting pada anak. Jadi, ada edukasi juga di acara ini. Mereka ikut lomba secara langsung, di masa pandemi kemarin kita lakukan perlombaan secara online. Tapi kali ini mereka kita lihat mereka masak secara langsung di depan mata kita dalam mengolah masakan anak yang bergizi dan protein tinggi,” jelas Jatmiko saat diwawancarai Bantenkita.com di Plaza Puspem Kota Tangerang.

Lanjutnya, setiap tahun Pemkot Tangerang menggelar kegiatan tersebut, tujuannya untuk menekan angka stunting di Indonesia. “Walaupun sampai saat ini, level stunting di Banten sudah kecil. Tapi tetap, kita terus melakukan beragam usaha untuk menekan angka stunting yang ada dengan menciptakan masakan tambahan selain asi. Sehingga ketika anak sudah berusia 2 tahun, mereka mempunyai gizi yang seimbang di dalam tubuhnya,” ujarnya.

“Kalau peserta lomba ini terbuka untuk umum. Ada yang dari Depok, Jakarta, Cianjur dan lain sebagainya. Kita pilih 5 besar, peserta lombanya individu dan tidak beregu,” imbuhnya.

Iriani (55), satu dari anggota darma wanita Oskabe Kecamatan Cibodas mengaku bahwa kegiatan seperti ini sangat lah luar biasa dan sangat bermanfaat untuk orang banyak.

“Acara ini bagus dan bermanfaat sekali mas, kalau bisa acara ini harus sering sering dilaksanakan. Karena, dalam acara ini kita memberikan contoh makanan anak yang tujuannya untuk percepatan penurunan stunting. Ini bagus sekali, karena kegiatan ini dikemas semenarik mungkin. Supaya ibu ibu pada mengikuti, sehingga anak anak kita yang beresiko stunting jadi tidak mengalami stunting,” jelasnya.

“Dulu kasus stunting cukup tinggi, tapi Alhamdulillah setelah kila lakukan kegiatan pendampingan seperti ini. Jumlah stunting di Indonesia kini sudah drastis menurun dan berada dilevel rendah,” katanya. (Sam Alfiqih)