UPJ Tuan Rumah 3 Konferensi Internasional /ist

Tangerang(BantenKita)- Sebagai salah satu universitas riset terkemuka di Indonesia, UPJ mengandeng ASRES melaksanakan 3 konferensi Internasional sekaligus yaitu 7th Business-Management-Economics-Social Sciences-Humanities (BMESH), 7th World Congress on Engineering and Application (WCEA), dan 7th International Conference on Intelligent Technologies (ICIT) pada 16-18 Desember 2022, bertempat di Theater Gedung A UPJ.

Rangkaian konferensI dimulai dengan pemaparan penelitian dan inovasi serta sesi diskusi peserta pemakalah. Konferensi ini menampilkan hasil-hasil penelitian dan inovasi yang menarik, salah satunya dalah inovasi terkait desain untuk gerobak makanan bagi pengusaha kaki lima. Penelitian dan inovasi merupakan hasil kolaborasi dari beberapa program studi yang ada di UPJ.  

Pada sesi pertama konferensi BMESH menghadirkan keynote speker yang berasal dari Metropolitan State University, Denver, USA, Prof. Minga Negash. Prof Negash dalam speechnya membawakan hasil studinya yang berjudul “Accountability in Emerging Economies: An Institutional Pillars Perspective”.

Prof. Minga Negash membahas seputar akuntabilitas dalam ekonomi berkembang. Lebih rincinya Prof. Minga membahas secara singkat mengenai etika akuntabilitas dalam proses audit perusahaan. Selain itu, Prof Minga. Negash juga membahas seputar akuntabilitas dan ESG yang merupakan indikator non keuangan perusahaan dan kaitannya dengan akuntabilitas.

Kegiatan dilanjutkan dengan gala dinner sebagai bentuk sambutan juga sebagai ajang ramah tamah UPJ sebagai tuan rumah penyelenggara ASRES International Conference 2022. Sepanjang acara Gala Dinner disuguhkan pula pertunjukan musik dan tarian Bhawi the Mildness Woman of Borneo yang telah dipersiapkan oleh Mahasiswa UPJ.

Pada acara internasional konferensi ICIT-WCEA beberapa topik seputar teknik dan teknologi dipaparkan pada konferensi ini. Salah satu pemakalah dalam konferensi ini,  Lukas Beladi Sihombing bersama penulis lainnya membahas seputar Smart Project Portfolio Management untuk membangun Smart Infrastruktur di Ibu Kota baru dengan judul penelitian “Identification Smart Project Portfolio Management to Develop Smart Infrastructure in New National Capital City”.

Dalam pemaparannya Lukas memaparkan beberapa alasan kenapa Ibu Kota Indonesia harus pindah dari Jakarta. Selain itu dalam pemaparannya dipaparkan pula mengenai identifikasi dari Smart Infrastruktur dan Smart PPM.

“Pembangunan Ibu Kota yang baru sangan penting untuk mengurangi ketimpangan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah luar pulau jawa, khususnya Indonesia bagian Timur” tutur Lukas.

Menutup paparannya, Lukas mengatakan bahwa Smart PPM dan Smart Infrastruktur dibutuhkan untuk mengakselerasi ibu kota baru.

Topik pembahasan dalam ASRES International Conference 2022 tidak hanya sekedar pemaparan dan diskusi antara pemakalah saja, namun dapat membantu dan menjadi solusi atas permasalahan-permasalahan yang ada.

Asres international conference telah dilaksanakan di beberapa negara pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini UPJ berkesempatan menjadi tuan rumah dalam penyelenggaran Tiga Konferensi Internasional dalam ASRES International Conference 2022. (Aditya)

By Aditya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *