Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang Ujang Hendra /Ist

Tangerang(BantenKita)- Pemerintah Kota Tangerang berhasil menekan angka pengangguran terbuka. Hal ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa pengangguran terbuka tahun 2022 turun menjadi 7,16 persen dari sebelumnya tahun 2021 berada di angka 9,07 persen.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemkot Tangerang dalam menekan laju pengangguran adalah Job Fair virtual yang dilaksanakan setiap bulannya. Program tersebut ampuh menekan angka pengangguran terbuka di Kota Tangerang.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang Ujang Hendra mengatakan, Job Fair virtual yang dilaksanakan setiap bulannya mampu menempatkan tenaga kerja secara efektif kepada perusahaan yang membutuhkannya.

Tercatat sejak Job Fair virtual dilaksanakan pada September 2020 hingga saat ini sudah menyerap sebanyak 11.262 tenaga kerja. Ada pun rinciannya 10.670 warga Kota Tangerang dan 592 warga luar Kota Tangerang.

Ujang mengatakan kedepan Job fair yang selama ini digelar secara virtual akan dilaksanakan secara offline. Termasuk digelar hingga tingkat Kelurahan dan Kecamatan.

” Antusias pencari kerja yang sangat tinggi terhadap kegiatan Job fair maka kami berencana mengadakan hingga ke wilayah,” ujarnya.

Antusiasme pencari kerja juga erlihat dari data pengunjung fitur Job fair di aplikasi Tangerang LIVE. Sampai dengan Oktober 2022 penggunanya mencapai 803.145 kunjungan. 

Selain Job Fair yang akan digelar secara offline hingga tingkat Kecamatan dan Kelurahan, Disnaker Kota Tangerang juga menyiapkan program baru untuk tahun 2023. Pertama Disnaker memiliki mobil training yang akan blusukan ke permukimam masyarakat.

“Mobil training akan melakukan pelatihan langsung ke masyarakat untuk meningkatkan kompetensi diri sehingga siap bekerja atau membuka usaha sendiri,” ujarnya.

Program selanjutnya, Disnaker akan bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Forum Komunikasi Personalia Tangerang (FKPT) untuk proses pencarian tenaga kerja melalui Disnaker.

Selain Job fair pihaknya memaksimalkan Balai Latihan Kerja (BLK). Tujuannya ketika para peserta lulus mengikuti pelatihan dapat secara mandiri membuka usaha bahkan mampu membuka lapangan kerja baru.

“Jadi BLK ini kita juga melihat di lapangan, tenaga kerja apa yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Harapannya mereka bisa membuka dan memperluas usahanya,” tutup Ujang.(Aditya)

By Aditya