
Serang, (BantenKita) – Pj. Gubernur Banten Al Muktabar menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Banten sebesar 5,71% year on year tidak terlepas dari dukungan kinerja fiskal APBN dan APBD, juga terobosan digitalisasi oleh Bank Banten dengan adanya jawara mobile dan business case management system.
Gubernur menyampaikan hal itu secara virtual dalam acara Taklimat Media bersama yang pertama kali dilakukan sebagai bentuk kolaborasi lintas lembaga/instansi dalam memastikan kinerja keuangan yang kuat untuk mendorong pertumbuhan perekonomian di Kantor BI Banten, Kamis (26/1/2023).
Hadir sebagai narasumber Kepala Kanwil Ditjen Bea Cukai Provinsi Banten Rahmat Subagio, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Banten Sugiyarto, Kepala BPKAD Provinsi Banten Rina Dewiyanti, Ketua Jurusan IE FEB Untirta Dr. Hady Sutjipto, serta Kepala Perwakilan BI Provinsi Banten Imaduddin Sahabat. Dipandu oleh news anchor CNN, Tiffany Raytama
Menatap tahun 2023, optimisme terhadap perekonomian Banten diproyeksikan tetap bertumbuh positif di tengah kewaspadaan kondisi perekonomian global.
Dalam paparannya, Kepala Kanwil Ditjen Bea Cukai Provinsi Banten Rahmat Subagio menyampaikan kinerja Penerimaan Pajak tumbuh positif sebesar 23,80% (yoy) konsisten sejak April 2021, tercapai sebesar Rp66,422 Triliun (115,55%) sepanjang tahun 2022. Penerimaan Kepabeanan dan Cukai tercatat Rp12,846 T (114,49%) atau tumbuh sebesar 21,53%. Mayoritas jenis pajak utama tercatat tumbuh positif dan lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yakni terdiri dari PPh21, PPh 22 Impor, PPh Badan, PPN DN dan PPN Impor.
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Banten Sugiyarto mengatakan pertumbuhan tertinggi terdapat di sektor Administrasi Pemerintah sebesar 175,52% dan kontributor terbesar yaitu sektor industri pengolahan sebesar 38,81%. Lebih lanjut, Sugiyarto, menyampaikan bahwa kinerja belanja negara cenderung membaik dengan Realisasi Belanja Negara TA 2022 mencapai 98,76% dari pagu alokasi, lebih tinggi dari tahun sebelumnya 97,58%, Realisasi belanja barang s.d. 31 Des 2022 mencapai 96,23% meningkat 13,56% (yoy) sebesar Rp4,578M. Realisasi belanja modal di wilayah Banten s.d. 31 Des 2022 sebesar 88,27%.
Sementara itu, Kepala BPKAD Provinsi Banten Rina Dewiyanti, menyampaikan kinerja keuangan Provinsi Banten tumbuh positif sebesar 0,71% baik dari sisi anggaran maupun realisasi pendapatan.
Pendapatan tercatat Rp11.232M, tumbuh sebesar 1,84% dan terealisasi sebesar 98,16%, sedangkan untuk sisi belanja Rp11.306M tumbuh sebesar 5,56% dan terealisasi sebesar 94,44%. Provinsi Banten menempati posisi ke-23 se-Indonesia untuk Presentase Realisasi Pendapatan APBD sebesar 96,78% dan posisi ke-5 untuk Presentase Realisasi Belanja APBD sebesar 96,78%. Kota Tren Perbandingan Realisasi untuk masing-masing Kabupaten/Kota di Provinsi Banten.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Perwakilan BI Provinsi Banten Imaduddin Sahabat, optimis bahwa dengan kinerja APBN dan APBD yang berkinerja baik, maka dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Banten 2022 di kisaran 4,9-5,7% (yoy).
Pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 diyakini dapat dilanjutkan pada tahun 2023 walau mengalami moderasi di tengah tekanan global.
Sementara itu, Ketua Jurusan IE FEB Untirta Dr. Hady Sutjipto Hady Sutjipto, dalam paparannya menyampaikan bahwa perekonomian Banten masih didorong oleh 5 leading sector unggulan. Lima sektor tersebut terdiri dari sektor industri pengolahan yang menjadi kontribusi terbesar yaitu 32,26%, diikuti sektor Konstruksi 12,43%, Perdagangan 12,43%, Transportasi dan Pergudangan 8,01%, dan Real Estate 5,82%.
Namun, melihat pertumbuhan triwulanan sektor Industri Pengolahan dan Konstruksi mengalami pertumbuhan yang semakin menurun, sehingga perlu untuk menyiapkan langkah-langkah baru dalam menciptakan economic driven yang baru.
Dalam closing statement yang disampaikan oleh masing-masing narasumber, diharapkan dengan adanya tambahan Dana Insentif Daerah dan peningkatan rencana pendapatan dan belanja daerah, dapat menjadi momentum pertumbuhan ekonomi Banten yang lebih kuat dan berkelanjutan. Kolaborasi dan sinergi menjadi kunci untuk Banten yang siap melesat lebih tinggi. (Rid/Ril)