
Tangerang(Bantenkita)- Mega Silvianti salah satu pembina atlet arung jeram Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kota Tangerang saat ini.
Mega mengenal arung jeram hingga menjadi atlet bermula pada hobi mendayung sekaligus menjabat sebagai
ketua TAGANA Water Rescue pada tahun 2000.
Saat ini Mega telah berhenti menjadi atlet dan beralih profesi menjadi pelatih atlet arung jeram Kota Tangerang.
Istri dari seorang jurnalis ini pun menyalurkan hobi dan pengalamannya dengan menjadi pelatih atlet arung jeram pelajar.
Ajang Porprov Banten VI yang digelar di Kota Tangerang pada tahun 2022 lalu menjadi event terakhir Mega sebagai atlet Arung Jeram.
Diawal tahun 2023 ini, Mega pun memilih untuk fokus membina juniornya yang tergabung dalam FAJI Kota Tangerang.
Dengan berbekal pengalaman tanding ke luar daerah semasa menjadi atlet, warga Perumahan Total Persada ini pun akan fokus menuangkan ilmu dan waktunya pada adik asuhnya.Tujuannya agar bisa bermanfaat untuk calon atlet generasi milenial jaman now.
Kini, hampir 3 kali dalam seminggu. Mega yang terlihat periang dan ramah ini pun harus rela membagi waktunya antara urusan tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga dengan anak asuhnya itu.
“Keluarga sih support semua dengan aktivitas yang saya lakukan saat ini. Selagi masih di dalam kegiatan yang positif dan wajar suami saya pun membolehkannya mas,” ucap Mega saat berbincang bincang dengan Bantenkita.com pada Minggu (30/01/2023) di sekretariat POKJA WHTR, Jalan Perintis Kemerdekaan, Babakan Tangerang.
Kini Mega bersama tim asuhannya itu tengah gencar berlatih untuk perlombaan Walikota Cup yang akan digelar pada pertengahan tahun 2023 mendatang.
“Calon-calon anggota FAJI saat ini sangat antusias mengikuti pembinaan. Setelah berjalan dua bulan saat ini, meraka masih konsisten untuk bergabung,” ungkapnya.
Mega menceritakan selama menjadi atlet lebih banyak sukanya daripada duka.
“Soalnya, dari awal kenal dayung juga. Saya sudah seneng main air, jadi hobinya tersalurkan melalui cabang olahraga Arung Jeram ini,” katanya.
Kemudian yang paling menyenangkan saat menjadi atlet adalah ketika bertanding ke luar daerah. “Selain bisa tambah pengalaman. Kita juga bisa jalan-jalan, lewat menyalurkan hobi bersama-sama dengan tim. Dan tentunya, harus tetap optimis untuk menjuarai setiap kejuaraan apapun,” tukasnya.
Mega berharap, hobi dan bakatnya dapat diikuti oleh anak-anaknya kelak besar nanti.
” Pengennya sih, jika anak anak saya besar nanti. Bakat dan hobi mereka itu bisa tersalurkan menjadi atlet juga seperti saya mas,” kata Mega. (SamALfiqih)