
Tangerang(BantenKita)- Safari tasyakuran pembangunan di Kota Tangerang terus berlanjut, Kini hadir di Kecamatan Neglasari pada Kamis (16/2/2023).
Dalam kegiatan tersebut dihadiri ratusan warga, tokoh masyarakat, ulama dan aparatur daerah di GOR Neglasari Kota Tangerang, pada Kamis (16/02/2023).
Momen istimewa itu pun dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi daerah, mulai dari Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, Wakil Walikota Tangerang, Sachrudin, Sekda Pemkot Tangerang, Forkopimda dan seluruh staff jajarannya.
Saat diwawancarai awak media di lokasi, Camat Neglasari Kota Tangerang, Andika Nugraha mengatakan pada tahun 2022 mendapatkan bantuan pembangunan fisik dan non fisik dan bantuan lainnya sebesar Rp 38 milyar lebih itu dalam bentuk 39 unit bedah rumah, 16 jalan, jembatan dan juga trotoar. Serta 14 titik tata air, drainase dan juga turap, 83 PJU dan 112 pemasangan Biopori.
Bukan hanya fisik dan kontruksi saja, lanjut Andika, tapi juga ada program Tangerang Cerdas yang mencakup 2263 biaya operasional peserta didik hampir 10 ribu. Stimulan RT dan RW hampir 804 orang, bantuan 2000 bibit tanaman, serta bantuan 4500 bantuan pendidikan.
“Alhamdulillah terkait bedah rumah sangat membantu, kondisional di wilayah seperti pembangunan drainase dan jalan itu pun menurut saya sangat membantu sekali. Kalau secara Intake itu bisa meningkatkan perekonomian, mobilisasi, usaha pun bisa berjalan dan tumbuh,”
” Saya berharap kepada warga Neglasari terus berkomitmen, bersinergi, berkolaborasi dengan pemkot tangerang untuk terus menjaga dan menyukseskan seluruh program yang ada di Pemerintahan Kota Tangerang,” kata Andika.
Tak hanya itu saja, Andika memaparkan bahwa dengan adanya pembangunan fisik yang sudah ada di wilayah Kedaung Baru dan sekitarnya, sudah pasti itu semua akan menghapus stigma kawasan kumuh dan akan berganti menjadi kawasan yang ideal untuk kedepannya.
“Cukup di tahun 2023 ini kita mendapatkan bantuan, ada tiga konsep anggaran dari Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat dan Bank dubai. Terkait pembangunan kawasan yang ada di Kedaung Baru kita mencoba merubah terkait dengan slum area atau daerah minus itu menjadi wilayah yang ideal, ada RTH, Rusun, dan penertiban kawasannya,” tukas Andika. (Sam)