Safety Road Menuju Zero Accident For Gen Z/foto ist

Tangsel(BantenKita)- Salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan adalah membangun kota dan komunitas yang berkelanjutan dimana salah satu targetnya adalah penyediaan akses terhadap sistem transportasi yang aman, terjangkau, mudah diakses dan berkelanjutan bagi semua.  Meningkatkan keselamatan dijalan raya dengan memperhatikan berbagai faktor penyebab kecelakan, seperti prasarana, faktor sekeliling, sarana, manusia, dan rambu atau peraturan, juga menjadi objek bidang riset teknik sipil. Dari laporan observasi penelitian yang dilakukan Program Studi  (Prodi) Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) kondisi Indonesia khususnya kawasan perkotaan masih belum sesuai standar yang diharapkan akibat banyaknya permasalahan di sektor transportasi, salah satunya masih tingginya tingkat kecelakaan di Indonesia.

Data dari Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan pada tahun 2020 yang menunjukkan tingginya angka korban kecelakaan lalu lintas yang berasal dari Gen Z. Sebanyak 17.699 siswa/i SMP menjadi korban kecelakan. Ini merupakan angka tertinggi kedua setelah siswa/i SMA yaitu sebesar 80.641.

Sebagai salah satu upaya memberikan solusi atas permasalahan diatas sekaligus meminimalisir resiko kecelakaan saat berkendara terutama terkait gaya berkendara Gen Z, Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) menginisiasi program tanggung jawab sosial dalam upaya menggalakkan budaya keselamatan berkendara ala Gen Z. Berkolaborasi dengan SMP Pembangunan Jaya kegiatan sosialisasi yang diberi nama “Safety Road Menuju Zero Accident For Gen Z”, dilakukan pada 27/02/23 lalu.

Topik yang dibahas pada kegiatan sosialisasi tersebut antara lain keamanan berkendara menuju zero accident dan Undang-Undang Lalu Lintas yang bawakan oleh Fredy Jhon Philip selaku Dosen Prodi Teknik Sipil UPJ. Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan edukasi kepada generasi muda khususnya Gen Z untuk tidak lagi menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas, melainkan menjadi panutan saat berkendara yang aman bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

“Pengguna jalan yang rentan mengalami kecelakaan adalah pejalan kaki, pesepeda, pengemudi roda dua serta pengguna angkutan umum. Faktor tingginya korban pada usia produktif di bawah usia 25 tahun disebabkan beberapa hal antara lain, minimnya pengetahuan keselamatan, kurangnya pengalaman serta faktor psikologis seperti ingin mencari perhatian di jalan raya”, ujar Jhon dalam keterangannya.

Galih Wulandari Subagyo dosen Teknik Sipil yang juga Ketua pelaksanaan kegiatan mengatakan, sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang cocok untuk memberikan edukasi dengan cara yang fun, menarik, dan menyenangkan kepada siswa dan siswi SMP Pembangunan Jaya mengenai etika lalu lintas sejak dini. Agar mereka dapat menerapkan budaya positif dalam aspek keselamatan lalu lintas dan perilaku lalu lintas yang menjunjung tinggi etika sesama pengguna jalan. 

“Kegiatan ini juga wujud nyata dari UPJ yang unggul pada kajian urban (masyarakat perkotaan), dimana isu keselamatan berkendara merupakan salah satu persoalan yang kompleks bagi masyarakat perkotaan, dengan berjalannya program in dapat mentransformasi  pikiran dan psikologis pengguna jalan agar terbiasa disiplin berlalu lintas,” ujarnya. 

Galih memaparkan bahwa dengan berlangsungnya kegiatan ini  dapat membangun kesadaran keamanan berkendara dalam mewujudkan zero accident khusus Gen Z yang saat ini banyak terlibat sebagai pesepeda, pejalan kaki,  pengendara motor, dan mobil.

Kepala Sekolah SMP Pembangunan Jaya Sugimin mengatakan, kolaborasi UPJ dengan SMP Pembangunan Jaya yang sama-sama berada berada dalam satu  payung Yayasan Pendidikan Jaya adalah cara yang efektif untuk menanamkan pendidikan karakter dan budaya keselamatan di Jalan Raya.

“Melalui dukungan dalam kolaborasi bersama dosen ilmu teknik sipil UPJ, kami mendukung civitas akademik mengintegrasikan ilmu akademis dengan penerapan dalam praktik nyata di kehidupan bermasyarakat. Berdasarkan data BPS tahun 2015 jumlah siswa dan siswi SMP sebanyak 198 orang, dimana mereka masuk dalam kategori produktif. Sehingga upaya yang dilakukan oleh Prodi Teknik Sipil UPJ sudah tepat  dalam membangun SDM yang berkualitas khususnya perilaku berlalu lintas mencapai zero accident,” tandasnya.

By Aditya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *