Serang, (BantenKita) – Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Primagraha (UPG) menggelar seminar dan melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan berbagai lembaga salah satunya Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Provinsi Banten.

Seminar yang diinisiasi oleh FAI ini mengangkat tentang Kekerasan Seksual pada anak dengan tema “Peran Pendidikan Agama Islam dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual pada anak”.

Pada seminar tersebut menghadirkan 5 pembicara dari berbagai lembaga terkait yakni Presidium FSPP Kota Serang Hasanudin, Ketua PW BPTKI DMI Provinsi Banten Ita Budiarti, Ketua PGRI Cabang khusus FP SPS IKBA Kabupaten Serang Kuratu Akyun, Pembina Majelis Hikmah RA /IGRA Kota Serang Kusmawati, dan Dosen Universitas Primagraha Farida Ariyani Kangiden.

Seminar dan MoU dibuka oleh Rektor Universitas Primagraha, yang pada kesempatan tersebut diwakilkan oleh Wakil Rektor I Syaechuroji. Dia mengatakan untuk seminar dan MoU sudah dilaksanakan pada Rabu, 12 April 2023.

Syaechuroji menyebutkan bahwa pentingnya seminar bertajuk tentang pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual pada anak dan penguatan nilai-nilai relegiusitas. “Seminar ini penting, karena ada dua tantangan yang diantaranya yaitu pemahaman kekerasan seksual dan pencegahan dan penanggulangan yang pada keduanya memiliki tujuan agar Anak dan remaja wajib dilindungi dari segala kemungkinan Kekerasan terhadap Anak, terutama kekerasan seksual,” ujarnya.

“Semua pihak harus menyikapi permasalahan ini secara serius. Peran aktif orang tua, guru, dan lingkungan sangatlah dibutuhkan,” ucap Syaechuroji melalui keterangan tertulisnya pada Selasa, 18 April 2023.

Oleh karenanya, Syaechuroji memaparkan tentang progress kemajuan kampus Universitas Primagraha yang cukup maju dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat melalui jalur beasiswa. “Beasiswa mulai dari beasiswa bagi para penghafal Al Qur’an, pondok pesantren dan bagi yang keterbatasan ekonomi,” katanya.

Dekan FAI UPG Deni Rusli yang diwakilkan oleh Wakil Dekan Hayumi menambahkan bahwa pentingnya seminar tentang pencegahan kekerasan terhadap anak ini.

“Ke depan acara seperti ini harus dilaksanakan di tempat yang lebih luas (merangkul banyak elemen masyarakat), agar sama-sama nantinya bisa menerapkan pencegahan kekerasan terhadap anak terutama kekerasan seksual,” ujarnya.

Terlebih kata Hayumi, kegiatan seminar dan MoU ini bisa menambah keakraban antar lembaga dan akan memberikan kebermanfaatan dan kemaslahatan kedua belah pihak.

“Alhamdulillah MoU menghasilkan beberapa poin yang tertuang dalam surat MuU di antaranya peningkatan mutu pendidikan secara umum, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, penempatan dosen, tentunya juga bisa memediasi untuk bisa memasukan mahasiswa ke Universitas Primagraha,” tuturnya.(Rid/Ril)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *