
Tangerang(BantenKita)- Terhentinya pasokan beras dari Jati Bening, Jakarta ke Kota Tangerang, menjadi faktor penyebab kenaikan harga beras di sejumlah pasar tradisional meningkat hingga dua Minggu belakangan ini.
Alhasil, sejumlah pedagang eceran pun mengalami penurunan omset penjualannya.
Hal itu diungkapkan Empi (63), satu dari pedagang beras eceran di kios Pasar Anyar Kota Tangerang.
Pria asal Balaraja ini pun mengaku mengalami penurunan omset yang sangat drastis. Karena, sepinya pembeli yang datang sejak terjadinya kenaikan harga beras dalam dua pekan terakhir ini.
” Sudah hampir dua Minggu ini gak ada pembeli, padahal saya jual 11 ribu/kilo. Itu juga saya cuma ambil untung sedikit, tetapi tetep saja gak ada pembeli,” ucapnya saat diwawancarai Bantenkita.com.
Pria yang telah puluhan tahun berniaga beras ini pun menuturkan penurunan omset sudah pasti terjadi apabila setiap harga beras naik di pasaran. Alhasil, dia pun hanya bisa bersabar dan berdoa agar usahanya itu pun berjalan lancar.
” Mau diapain lagi atuh bang, namanya juga usaha. Kalau harga naik, sudah pasti pembeli berkurang. Kalau untuk harga beras yang biasa, sebelumnya saya jual 9000/kilo, tapi skrg saya jual 11.000. Sedangkan untuk beras yang bagus itu biasanya di harga 13.000/kilo, tapi sekarang saya jual 15.000/kilonya mas,” ungkap Empi.
” Semoga aja pasokan beras kembali normal, jika terus menerus seperti ini mah. Banyak pedagang beras yang pada bangkrut, gara gara sepi pembeli,” katanya.(Sam)