Tangerang(Bantekita) Memasuki musim panas ekstrim dan kemarau yang saat ini terjadi. Sejumlah warga Kota Tangerang mengeluh lantaran di lingkungan yang ia tinggal sekarang banyak nyamuk yang bergentayangan.
Alhasil, para warga pun resah akan terjadinya penyakit DBD merebah di lingkungan sekitar. Karena, hal itu sudah terjadi pada tetangga mereka pada bebera waktu lalu.
Rosayati (58), satu dari warga RT001/008 Tanah Tinggi Kota Tangerang mengatakan semenjak tidak adanya turun hujan dan memasuki musim panas kayak gini. “Sudah sebulan belakangan ini mulai banyak nyamuk setiap sore dan malam hari. Mau gak mau saya dan sekeluarga harus ekstra hati hati agar tidak terkena DBD, kaya warga 004/008 kemarin si Javier tuh kena DBD. Padahal rumahnya mah bersih, tapi tetep aja kena kena juga,” ungkapnya saat diwawancarai Bantenkita.com pada Jumat (29/09/2023) di lokasi.
” Saat ini saya tiap malam itu pakai obat nyamuk elektrik, Alhamdulillah tidur juga nyenyak. Sebelumnya mah saya pakai obat nyamuk yang di semprot, tapi gak efektif. Nyamuknya itu sebentar doang kabur, tapi ada lagi aja di kamar saya,” ungkapnya.
“Kalau musim ujan mah mendingan gak ada nyamuk, soalnya drainasenya itu airnya mengalir. Mungkin, telurnya pun rusak terbawa air. Tapi sejak kemarau gini, kalau habis Maghrib itu nyamuk pada keluar dari saluran air. Kayaknya dia itu pada nyarang dan berkembang biak di situ,” ucap Wanita yang biasa dipanggil uti oleh tetangganya ini.
Saat ini, belum ada perhatian dari pihak pemerintah daerah mengenai permasalahan nyamuk nyamuk nakal di lingkungan masyarakat saat ini. Mereka pun mengharapkan adanya sebuah pergerakan dari para petugas dinas kesehatan mengenai hal tersebut.
“Kalau dulu tuh warga dikasih obat pemusnah jentik nyamuk, tapi sekarang mah belom ada. Mungkin nunggu heboh dulu beritanya, soal warga yang terkena Demam Berdarah Dengeu (DBD), baru petugas bertindak mengatasinya. Kalau bisa sih sesegera mungkin ada tindakan, sebelum adanya korban DBD lebih banyak lagi. Karena, kita khawatirnya itu jika terkena pada anak anak,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan oleh Dayat (36) satu dari warga Kelurahan Kedaung Baru Kecamatan Neglasari ini pun mengatakan hal yang sama.
Menurutnya, semenjak adanya drainase di lingkungan yang mengering. Menjadi tempat yang begitu efektif untuk nyamuk berkembang biak semakin pesat.
” Nyamuknya mah dari lobang lobang got pada keluar, apa lagi kita gak pada kerja bakti buat bersihin saluran. Atuh makin enak aja itu nyamuk pada nelor, abisnya gak diusik usik sama manusia itu sarang dia,” ujarnya.
” Bingung juga sih mengatasi nyamuk nyamuk yang bersarang di dalam saluran air. Dulu pernah di fogging sama orang kelurahan. Bukannya itu nyamuk pada mati, malam harinya itu malah makin banyak dia pada keluar dari sarangnya. Dan itu diakui banyak warga sini, jadi bukan saya aja yang mengalaminya,” ungkap Dayat.(sam)