Tangerang(BantenKita)- Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPNI Provinsi Banten, Sayuti resmi melantik 40 Dewan Pengurus Daerah (DPD) dan Dewan Pertimbangan Persatuan Perawat Nasional Indonesia Periode 2023-2028 pada hari Minggu (5/11/2023) di Hotel Golden Tulip Esential, Kel. Sukasari, Kec Tangerang

Peningkatan Kompetensi dan Kesejahteraan para pengurus kunci utama dalam mengerjakan laju roda organisasi dalam menghadapi transformasi Kesehatan di era digitalisasi saat ini.

” Sayuti Ketua DPW PPNI Banten meminta, agar kepengurusan baru DPD PPNI Kota Tangerang yang dilantik dapat menjalankan Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 yang baru dikeluarkan dengan cermat dan sebaik-baiknya. Dalam hal ini juga saya berharap untuk kepengurusan baru ini, semoga bisa menerapkan kebijakan baru dari UU Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023, bersama seluruh anggota PPNI, terutama menjaga kompetensi dan mengawal kode etik keperawatan,” kata Sayuti saat diwawancarai awak media di lokasi.

Sayuti juga mengingatkan walaupun di satu sisi perawat menjalankan amanat Undang-Undang Kesehatan yang baru keluar, namun disi lain juga sebagai organisasi profesi tetap harus mengawal proses judicial review yang sedang diajukan oleh beberapa Organisasi Profesi di tingkat pusat salahsatunya PPNI.

“Sebagai DPW PPNI Banten, kami mengingatkan kepada pengurus baru dan seluruh anggota selain menjalankan amanat UU Kesehatan No 17 Tahun 2023 yang baru keluar, juga harus tetap mengawal proses judicial review yang diajukan oleh DPP PPNI bersama Organisasi profesi lain,” paparnya.

Sementara, Ketua DPD PPNI Kota Tangerang Fahrizal mengatakan Sebanyak 33 Dewan Pengurus dan 7 Dewan Pertimbangan yang dilantik oleh dirinya setelah mendapat pengesahan Surat Keputusan (SK) dari DPW PPNI Provinsi Banten.

“Alhamdulillah pelaksanaan prosesi pelantikan berjalan lancar. Mulai dari pemberian SK udah diberikan dan dibacakan oleh DPW. Saya selaku ketua terpilih yang melantik teman-teman Dewan Pengurus dan Dewan Pertimbangan DPD PPNI Kota Tangerang. Di periode ini kita pakai jargon IDAMAN, hasil dari pemikiran pengurus yang kepanjangannya itu I nya Integritas, D nya Digitalisasi, A nya Adaptif, M nya Moralitas, A nya Akuntabel, dan N nya Nasionalis,” ungkap Fahrizal.

Ia berharap dengan dilantiknya dewan pengurus ini PPNI dapat membuat kegiatan-kegiatan sesuai dengan dasar anggaran rumah tangga. Baik kegiatan sosial, atau pun kegiatan lain yang peraturan perundang undangan yang ada.

Dan bukan hanya itu saja, Rizal menuturkan dirinya pun berharap kepada pengurus PPNI kota Tangerang untuk bisa menjangkau dan sekaligus memberikan manfaat kepada orang banyak. Baik kepada anggotanya dan pelayanan langsung kepada masyarakat di era Transformasi Kesehatan saat ini.

“Jadi peran PPNI akan ditingkatkan lagi dan beriringan dengan kesejahteraan anggotanya,” ungkapnya.

Bagi Rizal, peningkatan peran PPNI Kota Tangerang dalam periode tahun 2023-2028 ini tentunya akan memiliki nilai tersendiri yang diharapkan dapat mendompleng visi misi sesuai moto idaman yang diharapkan. ” Jadi kita punya integritas, pelayanan digitalisasi, sampai dengan nasionalisme. Dimana, dalam menjalankan roda organisasi moto idaman tersebut dapat memacu semangat dan manfaat kepada anggota yang ada,” ujarnya.

“Dalam menghadapi era transformasi pelayanan kesehatan dan perubahan undang undang yang baru. Kita tuntut kepada seluruh perawat yang ada di organisasi profesi untuk bisa beradaptasi dan mengimbangi kebijakan kebijakan yang telah ada dengan meningkatkan kompetensi perawat, peningkatan pelayanan di rumah sakit dan di puskesmas. Terlebih, pada pelayanan langsung masyarakat itu harus dioptimalkan,”

” Dukungan dari 6513 perawat di kota Tangerang itu sangat diharapkan. Jadi ketika kita lakukan pergerakan peningkatan kompetensi nanti, bisa didukung penuh oleh seluruh pengurus yang ada. Alhamdulillah, sampai saat ini komunikasi kita dengan stakeholder yang ada itu masih terjalin dengan baik hingga sampai sekarang. Dimana, PPNI yang menaungi seluruh perawat di kota Tangerang. Sejauh ini telah memberikan edukasi dan pelatihan kepada perawat dalam meningkatkan kompetensi,” ungkapnya.

” Sejauh ini kerjasama kita dengan pemerintah, lintas organisasi dan lintas organisasi profesi lain pun sudah berjalan. Karena, dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat itu tidak bisa berjalan sendiri. Akan tetapi, kita perlu bantuan dari organisasi yang lainnya,” ucap Rizal. (Sam)