
Tangerang(BantenKita) – Suasana haru dan bahagia terlihat jelas ketika kita memasuki Galeri Islam Masjid Al-Azhom Kota Tangerang setiap pada hari Selasa.
Hal itu dikarenakan adanya 30 sahabat tuli dari se-Tangerang raya mengaji Alquran Isyarat dengan dua orang ustadz pengajar yang ahli secara profesional di bidangnya.
Pantauan Bantenkita.com suasana haru berselimut bahagia pun terasa jelas pada saat kita memasuki aula Galeri Islam di lantai dua Masjid Al-Azhom.
Para anak anak sahabat tuli dari tiga Sekolah yang ada di Tangerang Raya ini pun terlihat antusias ingin menimba ilmu dengan membaca huruf Hijaiyah yang sudah tercetak di Al-Qur’an Isyarat.
“Kegiatan mengaji ini dari Jam 1 siang sampai bada sholat Azhar sudah selesai. Pengajian ini digelar setiap hari Selasa saja, karena kita mengikuti jadwal senggangnya para pengajar ustadz Joko dan Ustadz Rama Syahti. Karena, mereka juga sehari harinya itu memiliki kesibukan mas,” ujar Yanti (48), satu dari orang tua sahabat tuli asal Cipondoh Kota Tangerang.
” Sebelumnya itu kita sudah gelar pengajian tiga bulan di salah satu masjid yang ada di Cipondoh. Tapi sekarang kita sudah dapet tempat oleh Pemkot Tangerang di sini dan sudah berjalan dua bulan lebih.
Ditanyakan apakah kegiatan tersebut berbayar, ia mengungkapkan kegiatan tidak dipungut biaya sedikit pun.
” Kegiatan ini free, pengajarnya pun ikhlas mengajar ngaji kepada anak-anak. Kalau untuk pengajar itu tinggal dari Tangsel dan Ciputat, saat ini kuotanya kita batasin 30 orang saja. Karena, kita keteteran guru pengajarnya..!! sebenernya itu masih banyak orang yang mau ikut pengajian ini. Tapi gimana lagi, saat ini kita memang kekurangan pengajarnya,” ungkap Yanti saat diwawancarai awak media pada Selasa (15/11/2023).
Sentuhan tangan pemerintah daerah sangatlah dibutuhkan oleh para Teman Tuli dalam belajar membaca Alquran. Hal itu mengingat betapa tingginya jumlah dan antusias para teman tuli di luar sana yang ingin sekali menuntut ilmu agama Islam. Terutama dalam membaca Alquran sebagai pondasi dan bekal dasar mereka sebagai umat muslim.
Sementara, Ustaz Joko mengatakan untuk metode pembelajaran yang diberikan kepada anak anak saat ini adalah pengenalan huruf Hijaiyah terlebih dahulu.
” Kita berikan pembelajaran huruf Hijaiyah dulu, apabila sudah mengenal dan menghafal huruf dan tajwid, serta panjang pendeknya pun kita ajarkan. Apabila sudah bisa semua, kedepannya sudah pasti mereka akan bisa membaca Alquran,” ungkapnya.
” Antusias anak anak untuk ingin sekali membaca Alquran itu sangat tinggi sekali. Mereka berebut sekali ingin diajarkan membaca oleh saya dan ustad Rama,” ungkapnya. (Sam)