Tangerang(BantenKita)- Wali kota Tangerang Arief R Wismansyah melaunching Super Apps Tangerang Ayo serta Tangerang Government University pada Kamis (21/12/2023) di Tangerang Superblock Modernland.

Peresmian turut dihadiri Menpan RB Abdullah Azwar Anas beserta sang istri yang juga Bupati Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur Ipuk Fiestiandani Anas, Wakil Wali kota Tangerang Sachrudin serta pemilik Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ustaz Yusuf Mansur.

Dan bukan hanya itu saja, dalam momen hangat ini pun Pemkot Tangerang memfungsikan Gedung Grha Bhakti Karya (GBK) untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SSM) Baik untuk pegawai Pemda dan juga masyarakat kota Tangerang.

” Nantinya pusat pengembangan LPTQ, Popda, dan semua para atlitnya di sini. Sedangkan untuk di lingkungan Pemkot Tangerang, GBK akan menjadi Tangerang Government University yang menjadi pusat pengembangan pelatihan SDM pemerintah kota Tangerang dalam rangka meningkatkan Potensi dan keahlian. Supaya birokrasi kita semakin profesional dal menjalankan roda pemerintahan dan juga pembangunan, serta pelayanan masyarakat,” ungkap Arief saat di wawancarai awak media di lokasi.

” Gedung ini mampu menampung seluruh pegawai, yaitu sekitar 20 ribu orang. Baik PNS, P3K dan juga Honorer. Jadi yang bagian bawah gedung ini ruang kelas, dan yang atas itu lebih spesifik ke arah fungsional. Tadi juga kan kita lihat ada guru guru yang sedang menyusun rencana belajar sekolah dan sebaginya. Jadi, 70 persen pengembangan SDM itu melalui aplikasi Tangerang Government University sebuah ilerning pemerintah kota Tangerang sesuai permenpan untuk mewajibkan semua pegawai dalam 1 tahun itu harus memenuhi 20 jam pembelajaran,” paparnya.

Bukan hanya itu saja, Arief menyebut peluncuran dua Super Apps Tangerang Ayo dan Tangerang Live ini diresmikan langsung oleh Pak Menpan RB.

” Untuk Aplikasi Tangerang Ayo itu terintegrasi dari berbagai layanan pemerintahan dan juga pelayanan untuk melayani masyarakat. Nantinya sistem itu akan mampu menggerakkan birokasi, baik urusan pelayanan internal dan juga pelayanannya pun berintegrasi langsung dengan E-kinerja. Jadi sekarang itu para pegawai akan mencari apa yang dibutuhkan masyarakat sehingga bisa mendorong penghasilan mereka,” kata Arief.

” Untuk mengintegrasikan super app ini, kami membutuhkan waktu kurang lebih 4 bulan. Karena sebenarnya itu aplikasinya sudah ada. Tapi kita integrasikan menjadi satu, dan itu memang sesuai arahan pak Menpan untuk semua daerah jangan lagi membangun aplikasi satu persatu. Tapi juga lebih mengintegrasikan, sehingga kami pangkas, lalu kita integrasikan supaya tidak ada kridedansi data. Sehingga ketika kita menginput, itu bisa masuk kesemua layanan yang ada,” ungkapnya.

Dengan adanya inovasi baru tersebut, Arief berharap pemerintah kota Tangerang kedepannya akan semakin lincah, efisien, Efektif dan semakin cepat melayani masyarakat.

” Dan saya akan menjadi bagian dari masyarakat yang akan dilayani dengan mudah. Jadi birokrasi yang ada bisa melayani kami, cukup dengan aplikasi Tangerang Ayo,” harapnya.

Dalam kesempatan itu, MenPANRB blak-blakan mengaku paling enggan hadir dalam sebuah peresmian aplikasi baru. Namun terkhusus Kota Tangerang menjadi berbeda lantaran Super Apps yang dilaunching justru mengintegrasikan seluruh aplikasi yang sudah ada.

“Saya mengapresiasi Super Apps Tangerang Ayo dan Tangerang Goverment University. Sebab ini sejalan dengan arah kebijakan KemenPAN-RB bahwa ke depan tidak boleh lagi satu inovasi satu teknologi. Maka sejak saya di KemenPANRB saya tidak mau meresmikan aplikasi. Karena ketika satu inovasi satu aplikasi maka menyebabkan banyak sekali aplikasi. Tapi dengan Super Apps Tangerang Ayo ini, justru mengintegrasikan dari hampir seluruh layanan yang ada, baik untuk masyarakat maupun ASN-nya sehingga ini bisa menjadi salah satu model bagaimana supaya super apps di daerah bisa seperti ini,” ungkapnya kepada wartawan usai acara. (Sam)