Tangerang(Bantenkita)- Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Tangerang menggelar Refleksi Akhir Tahun bersama puluhan ormas dan awak media pada Sabtu (30/12/2023) di Dopi Cafe Perumahan Banjar Wijaya Kota Tangerang.

Dengan tema Menyongsong Era Baru Kota Tangerang, kegiatan ini pun diikuti oleh puluhan jurnalis dan ormas sejumlah pelajar perguruan tinggi yang ada di kota Tangerang.

Sejumlah data pemaparan hasil kinerja partai yang tercapai dan yang belum tercapai pun dijelaskan secara gamblang oleh partai pendukung Anies Baswedan ini. Sehingga, semuanya pun menjadi evaluasi untuk mencapai target di tahun berikutnya.

Dalam momen hangat tersebut, Ketua DPD PKS Kota Tangerang Arief Wibowo pun mengatakan jika PKS menang dalam Pemilu 2024 besok. Pihaknya berencana akan mengupayakan adanya anggaran subsidi kas Ketua Rukun Warga (RW) sebesar 125 juta rupiah yang diperuntukkan biaya pembangunan di wilayah.

” Jadi jika PKS menang pemilu tahun ini, saya akan upayakan hal itu. Ketika warga ingin membangun jalan, drainase dan yang lainnya. Itu, gak mesti harus nunggu musrenbang untuk menata lingkungan,” kata Arif.

Dan bukan hanya itu saja, Arif menuturkan pihaknya pun akan menjalankan program Bansos Plus yang diberikan kepada orang yang tepat melalui mekanisme perbaikan data. ” Jadi bukan hanya diberikan dalam bentuk sembako, tapi juga dikombinasikan dengan skema pemberdayaan melalui program. Sehingga masyarakat itu bukan menjadi penunggu bantuan, tapi mereka naik kelas menjadi orang orang yang berkemampuan mandiri,” ujarnya.

” Jadi pada intinya, program BLT, subsidi pendidikan para pelajar yang ada itu tetap ada dan kita tambahkan. Jumlahnya pun sudah pasti akan kita tambahkan, nah itu lah Bansos Plus dari kami. Bansos itu nanti akan diberikan variasi bentuknya, bukan hanya satu bentuk saja. Intinya tetap dilanjutkan, tapi kita perbaiki soal akurasi datanya, tambahan program pemberdayaannya, lalu kita perluas segmen penerimanya,”

” Itu adalah rencana Pak Anies, dimana beliau akan memberlakukan keadilan dan kesetaraan. Dan pak Anies akan memelototi dan memastikan kebijakan perpajakan adil kepada 100 orang terkaya di Indonesia. Itu dilakukan untuk meningkatkan pendapatan pajak,” tambahnya.

Nah mengenai subsidi RW itu bukan jargon kosong, Arif mengaku pihaknya (PKS) telah melakukan analisa benchmarking dan sharing dengan daerah lain yang sudah menjalankan hal tersebut. Dimana, tingkat keberhasilannya pun mencapai 75-80 persen.

” Jadi angka 125 juta itu bukan muncul dari langit, tapi kita punya hitungannya. Rasionya itu 2,5 persen dari APBD. Kalau ada 1011 RW, jumlahnya itu kurang lebih 125 milliar. Anggaran tersebut nantinya dicantolkan ke Kecamatan, jadi bukan anggaran dari OPD. Karena, jumlahnya itu terlalu besar. Tapi prosesnya pun harus berbasis kajian analisa potensi setempat. Maka sebelumnya itu, harus sudah ada pelatihan, pembinaan kepada para RW untuk bisa membuat profosal yang baik menuliskan kewilayahannya. Lalu Proposal tersebut diajukan, dan akan dianalisa apakah layak untuk dijalankan. Dari situ, barulah anggaran dicairkan dan tidak di lepas. OPD pun nanti melakukan pendampingan, sesuai segmen sub program yang akan dijalankan,” jelas Arif.

” Jika ekonomi kreatif, pasti OPD Perindagkop yang mendampinginya. Terus misalkan urban farming, berarti Dinas Ketahanan Pangan yang turun mendampingi. Jadi, dinas itu turun sampai kebawah langsung. Dan setelah program selesai harus ada laporan dan evaluasinya. Nanti hasil evaluasi itu buat tahun berikutnya, jika program dan eksekusinya tidak tepat. Sehingga harapannya itu, tingkat keberhasilan akan meningkat dari waktu ke waktu,” ungkapnya.

” Jadi itulah mekanisme subsidi kas RW yang kita rencanakan dan akan kita upayakan. Tapi itu semua jika, PKS menang di pemilu 2024 besok.(Sam)