
Tangerang(Bantenkita)- Suasana tak biasa terlihat di aula lantai 5 gedung Universitas Raharja pada Rabu (21/02/2024) pagi hari. Hal itu dikarenakan kehadiran ratusan mahasiswa menampilkan karya ilmiah lewat kegiatan “Raharja Career” yang dihadiri langsung oleh sejumlah civitas akademika.
Pantauan Bantenkita.com di lokasi, sebanyak 170 mahasiswa Raharja yang telah mau memasuki semester akhir pun memamerkan hasil karya mereka di Raharja Career.
Dimana, hasil karya kompetensi para mahasiswa ini pun diuji kelayakannya oleh para stakeholder. Kegiatan uji karya ini pun merupakan program rutin tahunan kampus sebagai syarat wajib memasuki masa sidang kelulusan nanti.
” Kegiatan ini wajib dilakukan oleh seluruh mahasiswa yang telah memasuki semester akhir. Jadi sebelum lulus, hasil karya mereka belajar di luar itu diaplikasikan di acara ini. Dimana semuanya itu serba berbasis digital, jadi ketika mereka lulus nanti memilki ilmu berwirausaha digital,” ucap Rektor Universitas Raharja, PO Abas Sunarya saat diwawancarai awak media.
Abas menyebut kegiatan tahunan ini merupakan arahan dari Mendikbud Ristekdikti sebagai indikator utama untuk menyatakan mahasiswa layak lulus dan diterima dikalangan masyarakat. Sehingga, mahasiswa setelah lulus bisa maju dan berkompetisi di pasar bebas. ” Makanya Kita uji mereka dalam kegiatan ini, jadi bukan hanya diem di kelas, lalu kemudian lulus dapat ijasah. Maka dari itu, mas Menteri (Mendikbud Ristek Dikti) memberi kesempatan mereka menyatu lewat kegiatan Mereka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) selama satu semester di lapangan dan hasilnya itu dipresentasikan di sini,” ungkapnya.
” Penilaiannya itu di nilai dari tandatangan, satu persatu kita periksa dan mereka memaparkannya sendiri langsung. Jika itu karya dia sendiri, maka dia layak sebagai calon peserta ujian. Kegiatan ini sudah berjalan dari tiga tahun yang lalu saat pandemi covid-19, dan ini trend mark kita yang sudah dipatenkan dan banyak cara seperti ini diikuti oleh kampus kampus lain. Dan cara seperti inilah yang memang seharusnya diterapkan seluruh kampus, karena memiliki makna berarti dan bukan sekedar teori, dapat ijasah selama mahasiswa menuntut ilmu di perguruan tinggi,” kata Abas.
Perasaan senang dan bangga pun diungkapkan oleh M.Riefki Aldiansyah, satu dari mahasiswa fakultas Sains dan Teknologi.
Pemuda berkacamata ini pun mengakui kalau hasil karya ilmiahnya itu dikerjakan selama empat bulan lamanya dengan penggajian berbasis web pada PT. Adro Servis Indonesia.
” Saya kerjakan selama empat bulan bang, jadi sistem penggajian yang dulu secara manual. Sekarang sudah bisa dipermudah masuk ke rekening masing-masing. Jadi ini itu awalnya dari rekomendasi dari HRD yang membutuhkan sistem mempermudah proses penggajian karyawannya. Jadi, saya yang carikan solusinya dengan membuat terobosan sistem seperti ini,” ujarnya
” Sistem ini saya buat dari bulan Agustus lalu, karena perusahaan yang saya bantu itu adalah perusahaan outsourcing. Alhamdulillah perasaan saya itu campur aduk bang, ada senang dan bangga dan deg-degan saat ikuti penilaian seperti ini,” kata Riefki.(Sam)