Pandeglang, (BantenKita) – Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Jawa Timur Surabaya di Desa Tanjungjaya Kabupaten Pandeglang, Banten, memasuki tahap monitoring dan evaluasi yang merupakan upaya dalam melakukan penilaian terhadap sesuatu yang telah dilakukan atau kegiatan dan tindakan yang telah terjadi.

Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan dengan mengamati objek, keadaan, dan peristiwa yang telah terjadi terhadap dampaknya yang dimunculkan. Monitoring dan evaluasi melihat dari segi manfaat sebagai upaya untuk penyempurnaan program sebagai bahan catatan untuk kegiatan selanjutnya.

Mahasiswa KKN asal Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Jawa Timur Surabaya, Achmad Alifio Firdaus Ashari di Pandeglang, Senin (10/6/2024) mengatakan bahwa sebelumnya pada hari Senin, tanggal 20 Mei 2024 dirinya sudah melakukan kegiatan bersama dengan BPP Panimbang dengan tema ‘Penyuluhan dan Pelatihan Pupuk Organik Cair Berbahan Dasar Ikan Rucah’ yang dilaksanakan di Desa Tanjungjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan latar belakang adanya potensi ikan rucah yang banyak sekali dihasilkan serta minimnya upaya pengolahan ikan ikan tersebut, kata Alifio.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh petani lokal sekitar kegiatan tersebut. Esensi dan urgensi dari kegiatan tersebut adalah adanya potensi ikan rucah karena kuantitasnya sangat banyak. Upaya pemanfaatan menjadi pupuk juga merupakan langkah preventif dalam mencegah kerusakan lingkungan karena jumlah ikan rucah tangkapan nelayan yang besar tidak jarang untuk dibuang karena tidak adanya pemanfaatan lebih lanjut.

Kegiatan monitoring dilakukan pada sampel salah satu petani lokal.

Misradi merupakan petani lokal yang mengadopsi pupuk organik cair dalam kegiatan usaha tani budidaya tanaman jambu kristal. Misradi dalam kegiatan usaha taninya banyak menggunakan pupuk kimia dan belum banyak mengetahui informasi tentang pupuk organik cair.

Ia menuturkan sebelumnya ada penyuluhan oleh Mahasiswa UPNVJT dan BPP Panimbang. Ia tidak pernah mengetahui tentang pupuk organik cair. Pasca kegiatan penyuluhan Misradi menyebutkan beliau sekarang mempunyai pupuk alternatif kecuali pupuk kimia sebagai salah satu upaya penunjang budidaya dan menekan biaya yang dikeluarkan.

“Bagus sih, karena kebanyakan kan petani lokal pakai pupuk kimia. Jadi adanya pupuk organik bisa jadi opsi pergantian pupuk, biayanya juga murah bisa jadi ngurangin biayanya” ucap Misradi dalam wawancara upaya monitoring kegiatan penyuluhan pupuk organik cair.

Misradi juga berharap lebih banyak inovasi teknologi serta pembaruan informasi yang dibawakan oleh mahasiswa dengan kolaborasinya dengan pihak terkait dalam upaya pengembangan pertanian lokal dengan harapan pertanian lokal dapat terus berkembang dengan inovasi yang terus diterima hingga petani lokal. (Ril)

Beranda

https://lppm.upnjatim.ac.id/

Beranda 4.0

berandacopy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *