Universitas Raharja (UR) memberikan sertifikat apresiasi terhadap sepuluh orang mahasiswa nya yang telah mengikuti seminar antar perguruan tinggi dari 13 negara dalam acara Internasional Interidiciplinery Conference On Research & Opportunities (IIRC) 2024 pada Kamis (8/08/2024) lalu di Kuala Lumpur, Malaysia.
Peningkatan SDM berwawasan global, menjadi prioritas utama dalam meningkatkan mutu akademik dan sekaligus melahirkan generasi emas bagi lulusan salah satu kampus ternama di kota Tangerang ini.
Rektor Universitas Raharja, PO Abas Sunarya mengaku bahwa komitmen Raharja untuk memperhatikan mutu akademik berwawasan global dan sekaligus menciptakan lulusan bermutu telah dimulai sejak lama melalui kolaborasi dan jalinan kerjasama dengan sejumlah kampus internasional di 13 negara maju.
” Untuk menggapai itu kita tidak cukup jika hanya belajar di dalam negeri saja. Maka dari itu Raharja mengadakan pertukaran mahasiswa dan dosen dengan negara negara tetangga. Itu kita lakukan supaya para mahasiswa dan dosen kita dapat berkolaborasi, saling bertukar pengalaman. Serta sekaligus dapat memetik wawasan baru dari seminar yang disampaikan oleh para guru besar dari 13 negara yang ada,” ungkapnya.
Bukan hanya pertukaran dosen dan mahasiswa saja, lanjut Abas, momen istimewa itu tertuang dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Asosiasi Dosen Indonesia berkolaborasi dengan Internasional Islamic University Malaysia yang dihadiri oleh 13 negara.
BACA JUGA : Sachrudin dan Maryono Hasan Direkomendasikan PPP, Abas Sunarya : Golkar Siap Berlayar
” Cari momen tersebut itu sulit, jadi mahasiswa dan dosen kita itu bukan sekedar seminar biasa. Di sana mereka selama dua hari itu betul betul bertukar pengalaman yang disampaikan langsung oleh guru besar dari negara eropa, Amerika,Afrika, Jepang, Cina, Korea, Kanada, Australia, New Zealand dan yang lainnya itu bergabung menjadi satu dalam acara tersebut,” kata Abas saat diwawancarai awak media pada Rabu (21/08/2024) di gedung Universitas Raharja.
” Terus terang, kedepannya ini akan kami lanjutkan. Dimana, kami pun bekerjasama dan menjalin ikatan dengan kampus kampus yang ada di Cina, Malaysia untuk bisa berkolaborasi mengadakan momen momen seperti itu. Jadi mahasiswa kami tidak hanya bertukaran dengan satu kampus saja. Mereka kita arahkan untuk bertukaran lebih banyak lagi, lewat kolaborasi kampus lain di luaran sana. Jika kita masing masing mengunjungi ke setiap negara, sudah pasti akan terbentur oleh waktu, biaya dan sebagainya,” jelasnya.
“Selama ini mahasiswa kita kirim ke Lampung, Sumedang untuk membangun kampus di dalam desa lewat program kuliah kemasyarakatan. Jadi kita bukan hanya luar negeri saja, tapi dalam negeri pun Universitas Raharja itu aktif. Oleh karena itu saya berharap kepada seluruh masyarakat, jika ingin membawa keluarganya untuk studi di perguruan tinggi. Sebaiknya harus lihat dulu mutu akademiknya seperti apa? Jangan hanya melihat cepat lulus dan biaya rendah, tapi kita mau hasilnya itu berkualitas. Saya bisa yakin kan, begitu lulus dari Raharja itu pasti sudah habis. Karena, sudah dipesan semua oleh banyak perusahaan. Karena moto kami itu bukan seberapa banyak melahirkan lulusan. Tapi seberapa banyak alumni kita yang bisa berprestasi di tengah tengah masyarakat. Sehingga bisa memberikan warna dan rasa yang dapat membuat sebuah pembaharuan,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Muhammad Farhan, satu dari prodi Bisnis Digital mengungkapkan selama kegiatan di malaysia kemarin itu kita happy sekali. Karena, kita bisa mengetahui segala macam culture yang berbeda antara Indonesia dan Malaysia.
“Kami dari mahasiswa universitas Raharja yang dikirim langsung ke sana sangat bangga sekali. Karena, dari seminar kemarin itu saya dan teman teman mendapatkan wawasan baru, ilmu pengetahuan yang baru, serta culture baru untuk kita sebagai mahasiswa,” ungkapnya.
” Semoga harapan kedepannya itu wawasan kami semakin luas, bisa memberikan manfaat yang banyak bagi universitas Raharja dan masyarakat luas. Tak lupa juga saya ucapkan sangat banyak terimakasih kepada Universitas Raharja yang telah mengirimkan kami untuk belajar di negara tetangga,” ucap Farhan. (Sam)