Denpasar, (BantenKita) – Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoumperindag) Kabupaten Serang memberikan pelatihan kepada 20 perajin untuk membuat tas dan mempromosikan produknya di Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar, Provinsi Bali pada 15 sampai 19 Oktober 2024.
20 perajin atau pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dari 4 kecamatan meliputi Kecamatan Petir, Cikeusal, Kramatwatu, dan Kecamatan Kragilan tersebut bagi yang sudah memiliki keahlian di bidang anyaman dan pembuatan tas dari kulit.
“Kita memberikan pelatihan kerajinan tas di Balai Diklat Industri Denpasar bagi 20 orang perajin,”kata Sekretaris Diskoumperindag Kabupaten Serang Shinta Asfilian Harjani melalui keterangan tertulisnya yang di siarkan Diskominfosatik pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Shinta mengatakan, pada pembukaan pelatihan di hadiri langsung oleh Kepala BDI Arga Mahendra, dan Kepala Bidang (Kabid) Perindustrian Diskoumperindag Kabupaten Serang, Ayu Mira Kusumaningtiyas. Selain pelatihan, pihaknya mempertemukan para pelaku UMKM dengan pengusaha sukses. “di sini (Denpasar, Bali) kita mempertemukan para pelaku UMKM dengan pengusaha sukses atau banch marking,”katanya.
Shinta berharap, dengan mengikuti pelatihan 20 perajin bisa lebih memajukan usahanya dalam pembuatan maupun pemasarannya. “Semoga setelah pelatihan juga bisa membantu dalam pemasaran produk tas di Kabupaten Serang. Selain itu juga untuk tujuan pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas SDM (sumber daya manusia) perajin UMKM tas secara teknis maupun digital marketing,”ungkapnya.
Kepala Diskoumperindag Kabupaten Serang, Adang Rahmat mengatakan, para perajin yang dilatih salah satunya dari Kecamatan Petir Desa Tegal Maja yang sudah punya keahlian. Meskipun sudah bisa membuat tas, di sana mereka akan dilatih membuat tas dan mempromosikan produknya.
“Kita sudah ada kerja sama dengan tim dari Bali, jadi mengapa ke Bali? Karena biar sekaligus dipasarkan di Bali, hasil hasil tas yang ada di kita itu dibawa ke sana contoh contohnya, sambil dilatih sama Bali,”katanya.
Menurut Adang, Bali sendiri kunjungan wisatanya cukup bagus, bahkan hingga dari Mancanegara. Oleh karenanya, diharapkan para perajin bisa lebih menggeliat dalam memasarkan produknya.
“Jadi bermacam produk bisa dipasarkan di sana, terus mengapa kita tidak bisa. Sehingga sekalian memberikan motivasi kepada mereka, contoh pembuatan yang kecil saja bisa dipasarkan dengan baik,” ujarnya.
Adang menjelaskan, produk tas Kabupaten Serang sekarang ini belum begitu dikenal. Penjualan tas dari perajin, Kabupaten baru masih di sekitar Banten. “Jadi biar dikenal, kita bawa ke sana,”tuturnya.(Ril)
BalasTeruskanTambahkan reaksi |