
Tangerang Selatan (Bantenkita)- Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) kembali menegaskan komitmennya dalam mempersiapkan mahasiswa dengan keterampilan yang relevan di dunia kerja, melalui kolaborasi inovatif dengan PT Jaya CM. Dalam kerjasama ini, mahasiswa diberdayakan untuk terlibat langsung dalam proyek permodelan gedung apartemen di kawasan Bintaro menggunakan teknologi Building Information Modeling (BIM).
Teknologi canggih ini memanfaatkan perangkat lunak Revit dan Navisworks untuk melakukan simulasi desain dan deteksi potensi konflik antar elemen bangunan (clash detection).
Kolaborasi ini melibatkan mahasiswa dari Program Studi Arsitektur dan Teknik Sipil, di mana para mahasiswa memainkan peran kunci dalam setiap tahapan proses permodelan.
Beberapa mahasiswa arsitektur yang terlibat, seperti Muhammad Akmal, Bayu Dwiki, dan Hafiz Farobbi, terjun langsung dalam merancang model bangunan secara mendetail.
Proses bimbingan diberikan oleh tim dosen yang berpengalaman dari Program Studi Arsitektur, termasuk Rahma Purisari dan Khalid Abdul Mannan, dengan ketua tim Melania Lidwina Pandiangan. Dukungan penuh diberikan sejak proyek dimulai pada Februari hingga selesai pada Agustus 2024.
Dalam implementasinya, para mahasiswa arsitektur mengandalkan software Revit, salah satu perangkat lunak paling penting dalam industri konstruksi modern. Melalui Revit, elemen-elemen desain bangunan dapat divisualisasikan secara tiga dimensi,
memungkinkan mahasiswa untuk menganalisis kemungkinan adanya benturan atau tabrakan antara komponen arsitektur, struktur, dan mekanikal. Proses ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar mahasiswa, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam pengurangan kesalahan di tahap konstruksi, sehingga meningkatkan efisiensi penggunaan waktu dan sumber daya.
“Kegiatan ini bukan hanya memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa, tetapi juga memperkuat hubungan antara dunia akademis dan industri. Kami berharap hasil dari kerja keras ini dapat menjadi solusi nyata bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia,” ujar Melania Lidwina Pandiangan, ketua tim pengabdian dari UPJ.
Arif, pimpinan Biro Engineering PT Jaya CM, juga mengapresiasi kerjasama ini, ia mengatakan, kerjasama ini sangat bermanfaat bagi pihaknya dalam menerapkan teknologi BIM.
“Dengan melibatkan mahasiswa secara langsung dalam proyek ini, kami tidak hanya berbagi pengalaman praktis, tetapi juga mendapatkan perspektif baru dari para mahasiswa yang antusias. Penggunaan software seperti Revit membantu kami meningkatkan efisiensi proyek dengan mengidentifikasi potensi masalah lebih awal. Kami berharap kolaborasi ini terus berlanjut dan menjadi contoh bagi proyek-proyek lainnya.”ujarnya.
Proses clash detection yang dilakukan melalui Navisworks juga memainkan peran krusial dalam identifikasi masalah sejak dini. Dengan memprediksi dan menyelesaikan potensi konflik antar elemen desain, baik dari sisi arsitektur maupun teknik sipil, seluruh tim mampu memitigasi risiko yang dapat memperlambat proyek di lapangan.
Proyek ini tidak hanya mendukung pengembangan akademis, tetapi juga merupakan bagian dari komitmen pengabdian masyarakat yang dijalankan oleh UPJ dan PT Jaya CM. Dengan melibatkan mahasiswa dalam proyek nyata, mereka tidak hanya mendapatkan pengalaman lapangan yang relevan, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan keterampilan yang dibutuhkan oleh industri konstruksi yang semakin kompleks dan dinamis.
Keberhasilan kerjasama ini diharapkan dapat menjadi model bagi proyek-proyek serupa di masa depan. Integrasi antara pendidikan dan praktik profesional menjadi kunci penting dalam mencetak lulusan yang siap bersaing di dunia kerja. Selain itu, proyek ini juga memberikan dampak positif bagi masyarakat luas, dengan menciptakan solusi yang lebih efektif dalam proses pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Kolaborasi antara Universitas Pembangunan Jaya dan PT Jaya CM ini membuktikan bahwa sinergi antara akademisi dan industri mampu menghasilkan inovasi yang berdampak
signifikan bagi perkembangan sektor konstruksi. Melalui pemanfaatan teknologi mutakhir seperti BIM, kedua belah pihak berharap dapat terus menciptakan solusi yang mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.(dtya)