Serang, (BantenKita) – DPD Partai Gerindra Banten gelar diskusi publik dengan tema ‘Berjuang Tiada Akhir Untuk Banten Maju Menuju Indonesia Emas’ di Kantor DPD Gerindra Banten, Serang, Banten.

Acara diskusi publik dipimpin oleh Sekertaris Gerindra M. Bahri, Tokoh Banten Lili Romli, dan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno serta diikuti puluhan peserta mahasiswa Banten.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan Banten itu punya potensi kawasan perindustrian.

“Di Banten ada 7 atau 8 kawasan industri, itu bisa dimaksimalkan, tentu akan membantu pada persoalan-persoalan yang ada di Banten. Ini Kota industri tapi tidak mampu menyerap, misalnya nih tenaga kerja di sekitarnya kan perlu juga dipertanyakan gitu,” kata Adi, Rabu.

Lanjut Adi, sebenarnya Banten bisa memaksimalkan dengan potensi-potensi industri yang dimiliki. Termasuk dapat mengupayakan untuk pelabuhan-pelabuhan dibuka.

“Tapi tadi kan dikoreksi oleh Prof. Lili sebenarnya anggaran apapun yang diberikan oleh negara yang paling penting adalah bagaimana pemanfaatan dan pemaksimalisasi. Artinya secara prinsip bagaimana untuk menyelesaikan Banten. Tentu kita berharap potensi-potensi yang ada di Banten itu dimaksimalkan seperti industri, pertahanan dan juga soal nelayan. Tapi secara prinsip harus ada support terkait dengan anggaran itu jauh lebih bagus,” tuturnya.

Menurut Adi, untuk anggaran APBD dengan efisiensi dari pusat ke daerah itu sudah ada pemangkasan, APBD punya Banten juga akan dipotong sekitar 1,2 triliun dari 12 triliun.

“Sebenarnya sedang disinkronisasi antara kebijakan pusat dan pemerintahnya. Karena kalau punya daerah harus diminta untuk efisien anggaran, tentu dikhawatirkan potensi-potensi daerah dan upaya-upaya untuk memajukan daerah itu akan terkendala. Sebisa mungkin potensi daerah itu dibiarkan tanpa ada efisiensi,” ujarnya.

Adi menyebut, yang paling penting adalah pemampatan daerah, dana-dana, APBD yang selama ini ada itu bisa dimaksimalkan. Jangan sampai boros untuk acara-acara kecil. Selama ini APBD-APBD itu banyak untuk acara-acara secara umumnya.

“APBN misalnya juga bisa dibackup melalui daerah. Saya justru sebaliknya, APBN yang harus membackup daerah. Karena daerah banyak kekurangan. Contohnya banyak daerah yang misalnya tidak bisa membiayai sendiri tapi masih mengandalkan dari anggaran-anggaran. Dilihat dari segi anggaran saya kira cukup signifikan,” terangnya.

Adapun untuk program 100 hari Andra Soni, salah satu program kumpulannya yang harus dilihat adalah infrastruktur desa. Serta mensukseskan program makan gizi gratis pemerintah itu penting.

“Artinya agar makan bergizi gratis di Banten itu bagus, sekalipun masih menjadi percontohan. Kalau itu mampu ditonjolkan, publik akan melihat bahwa ini ada harapan baru dengan gubernur yang terpilih. Artinya publik di Banten akan melihat apa yang bisa diukur dan diraba. Kira-kira apa kinerjanya yang bisa dibanggakan. Entah makan gratis, kesehatan gratis atau sesuatu yang memang sangat dirasakan langsung oleh rakyat. Saya kira disitu kuncinya,” tutup Adi. (Weli)