Tangsel(Bantenkita) – Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Mahasiswa Program Studi Arsitektur UPJ, Kharisma Fajar Umbara, berhasil menjadi salah satu dari empat delegasi mewakili Indonesia dalam event Internasional Live Design Discourse (LDD) 2025 yang berlangsung di Pattani, Thailand, pada 18-21 Februari 2025. 

Kegiatan ini mempertemukan mahasiswa arsitektur dan arsitek muda dari empat negara Asia Tenggara: Indonesia, Malaysia,

Singapura, dan Thailand, dengan total 20 delegasi terpilih. Sebagai salah satu dari empat mahasiswa yang mewakili Indonesia, Kharisma bersama timnya mengerjakan workshop Architecture for Resilience and Flooding: Building for a Changing Climate. Desain ini berfokus pada bagaimana bangunan dapat beradaptasi dengan bencana banjir.

“Kami diminta untuk merenovasi rumah seorang tokoh agar dapat beradaptasi dari bencana banjir. Sebagai salah satu delegasi dari Indonesia, saya mencetuskan ide desain dengan konsep menukar pintu masuk ke lantai 2 dan mengisolasi lantai 1, sehingga banjir tidak masuk ke dalam rumah. Konsep ini dianggap sangat realistis dan mudah untuk diaplikasikan. 

“Akhirnya, karya kami di pamerkan pada event ASA MELAYU, yaitu event besar arsitektur di Thailand.” ujar Kharisma Fajar Umbara.

Setelah mempresentasikan karyanya, Kharisma mendapat penghargaan Most Impactful Design dari juri atas konsep yang dinilai inovatif dan solutif.

Live Design Discourse Pattani (LDDPTN) merupakan forum bergengsi yang mempertemukan arsitek muda dan mahasiswa arsitektur dalam diskusi serta lokakarya desain yang inovatif.

Acara ini diselenggarakan melalui kerja sama antara empat asosiasi arsitektur ternama di kawasan Asia Tenggara, yaitu Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Indonesia, Pertubuhan Akitek Malaysia (PAM), Malaysia, Singapore Institute of Architects (SIA), Singapura, Association of Siamese Architects (ASA), Thailand.

Ajang ini bertujuan untuk mendorong profesionalisme arsitek muda serta meningkatkan kualitas dan wawasan mahasiswa arsitektur di tingkat global. Pada tahun ini, LDDPTN mengundang 20 peserta terpilih yang terdiri dari empat delegasi mahasiswa arsitektur dan satu arsitek junior dari masing-masing negara.

Kepala Program Studi Arsitektur UPJ, Rahma Purisari, ST.Ars., M. Ars., menyampaikan apresiasinya atas pencapaian luar biasa ini. “Keikutsertaan mahasiswa UPJ dalam ajang internasional seperti LDDPTN menjadi bukti nyata bahwa pendidikan arsitektur di UPJ mampu bersaing di tingkat global. Kami bangga dengan pencapaian Kharisma dan berharap prestasi ini dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan berinovasi,” ungkapnya.

Rektor Universitas Pembangunan Jaya (UPJ), Ir. Yudi Samyudia, Ph.D., juga turut memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih. “Keiikutsertaan Kharisma di ajang LDD 2025 merupakan bukti nyata kualitas pendidikan di UPJ yang selalu mendorong mahasiswa untuk unggul dalam kegiatan internasional. Kami terus berkomitmen mendukung mahasiswa agar dapat berkembang dan membawa nama baik universitas di kancah global,” ujarnya.

Sebagai institusi yang terus mendorong inovasi dan kreativitas, UPJ berkomitmen untuk membuka lebih banyak peluang bagi mahasiswanya dalam mengikuti kegiatan dan program kolaboratif internasional.

Dengan dukungan dari para dosen serta fasilitas pendidikan yang memadai, mahasiswa diharapkan dapat terus mengembangkan kemampuan dan wawasan mereka di dunia arsitektur.

Dengan pencapaian ini, UPJ semakin memperkokoh posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi yang aktif berpartisipasi dalam forum akademik dan profesional berskala internasional. 

Kedepannya, universitas ini akan terus mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan global serta mengembangkan solusi desain yang inovatif dan berdampak bagi masyarakat.(dty)

By Aditya