
Serang, (BantenKita) – Bank Banten sebagai bank milik Pemerintah Provinsi Banten pada Tahun 2025 menerapkan strategi agar bank tetap berkembang positif dengan hanya fokus dalam penyaluran kredit kepada nasabah Aparatur Sipil Negara (ASN), Kontraktor yang sumber pendanaannya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) yang dipilih secara selektif.
“Kami tidak ingin terjebak dengan penyaluran kredit yang berisiko tinggi. Kalau ASN kan siklus pengembalian akan mudah dipantau karena peronnya ada di kami,” kata Direktur Operasional dan Transformasi Bank Banten Rodi Judo Dahono pada acara Publik Ekspose Tahin 2025 PT Pembangunan Daerah Banten (Perseroda) Tbk di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Kamis (10/4/2025).
Ia meyakini dengan fokus penyaluran kredit ke ASN, kontraktor dengan pendanaan APBD atau RKUD dan UMKM yang dipilih secara selektif, kualitas kredit lambat laun dapat terkelola dengan baik, yang dampaknya tentu akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan bank, sekaligus dapat memberikan kepercayaan kepada masyarakat atas kondisi Bank Banten Secara keseluruhan.
Kerjasama dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk penyaluran kredit UMKM dievaluasi kembali karena margin yang dianggap terlalu tipis.
“Kami tidak lagi mau terjebak seperti tahun-tahun sebelumnya yang memperkuat dari sisi komersial namun pada akhirnya permasalahan terbesar ada di situ. Pertumbuhan kredit kami untuk tahun 2023-2024 fokus pada ASN, kontraktor dengan sumber dana APBD, dan UMKM dengan skema kerjasama yang lebih menguntungkan,” tegas Rodi.
Bank Banten pada tahun 2024 mengalami pertumbuh positif dengan memperoleh laba Rp39,33 miliar pada akhir tahun 2024, meningkat dibandingkan dengan periode sama Tahun 2023 yang hanya tercapai Rp26,59 miliar. (Rid)