
Tangerang(Bantenkita)- Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) terus memperluas kontribusinya dalam sektor pendidikan melalui program pengabdian masyarakat yang berfokus pada dua lini penting: transformasi kelembagaan pendidikan formal dan peningkatan literasi digital di lingkungan keluarga. Kedua inisiatif ini berjalan sepanjang tahun 2024 hingga 2025 dan menyasar komunitas pendidikan formal serta orang tua siswa usia dini.
Transformasi Sekolah melalui Pendampingan Berkelanjutan
Pada level institusi pendidikan, UPJ melalui tim pengabdian masyarakat yang terdiri dari Elisabeth Rukmini, Slamet Budiharjo, Febriani Dovi, dan Olivia Panggabean, melakukan pendampingan intensif terhadap Sekolah Mater Dei Pamulang yang dikelola oleh Perkumpulan Dharmaputri.
Program ini bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan bentuk pendampingan jangka panjang yang berlangsung dari Mei hingga November 2024. Fokus pendampingan meliputi analisis situasi, penyusunan strategi pemasaran sekolah, workshop manajerial, hingga pendampingan strategi digital marketing.
Proses ini berjalan secara hibrida, baik di ruang-ruang kelas Mater Dei maupun di smart classroom UPJ, dan memperlihatkan bahwa transformasi pendidikan tidak bisa dilakukan dengan instruksi satu arah.
“Transformasi di dunia pendidikan memerlukan kehadiran mitra strategis yang mampu mendampingi secara adaptif dan kontekstual,” jelas Slamet Budiharjo, salah satu anggota tim pendamping.
Literasi Digital untuk Orang Tua : Intervensi Edukasi Berbasis Keluarga
Sementara itu, tim pengabdian dari Program Studi Ilmu Komunikasi UPJ yang terdiri dari Fathiya Nur Rahmi, M.I.Kom dan Dr. Sri Wijayanti, M.Si, melakukan penyuluhan literasi digital bagi orang tua siswa PAUD dan TK di wilayah Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur.

Melibatkan 65 orang tua dari TK Dian Insani dan PAUDQu Al-Amaliyah, kegiatan ini fokus pada peran orang tua dalam mengawasi penggunaan media sosial anak-anak, terutama dalam konteks etika digital, keamanan privasi, serta potensi risiko seperti hoaks, cyberbullying, dan adiksi gawai.
Penyuluhan ini memperkenalkan teori Uses and Gratification sebagai dasar pemahaman terhadap motif penggunaan media sosial, serta mengusulkan pendekatan parental mediation dalam praktik pengawasan digital di rumah.
“Kami ingin memberikan alat analisis dan pendekatan yang realistis bagi orang tua untuk mendampingi anak-anaknya di era digital, bukan dengan pelarangan semata, tapi dengan komunikasi yang terbuka dan edukatif,” ujar Fathiya Nur Rahmi.
Diskusi interaktif memperlihatkan bahwa banyak orang tua menyadari perlunya regulasi waktu layar dan pentingnya menjaga privasi digital, termasuk tidak membagikan informasi pribadi anak secara sembarangan di media sosial.
Mendorong Sistem Pendidikan yang Lebih Adaptif
Kedua kegiatan ini memperlihatkan pendekatan pengabdian masyarakat UPJ yang berbasis pada pendampingan, bukan hanya penyuluhan sesaat. Baik di sekolah formal maupun dalam ruang keluarga, pendidikan membutuhkan proses transformasi yang bertahap dan responsif terhadap tantangan zaman.
Dengan menggabungkan perspektif institusional dan rumah tangga, UPJ mengambil posisi aktif dalam mendorong ekosistem pendidikan yang adaptif, kolaboratif, dan lebih siap menghadapi dinamika sosial dan teknologi.