
Bantenkita- Batik motif Tetengger diluncurkan pada pembukaan Festival Al-A’zhom ke 12 oleh Wali Kota Tangerang H.Sachrudin dan Wakil Wali Kota Tangerang Maryono Hasan. Batik ini juga diperkenalkan dan digunakan pada jalan sarungan sekaligus menutup rangkaian Festival Al-A’zhom ke 12 pada Minggu 6 Juli 2025.
Ketua panitia Festival Al-A’zhom ke 12, Ismail menuturkan, batik motif Tetengger menambah sederet batik khas yang ada di Tangerang. Batik ini diciptakan oleh H. Ali Taba yang merupakan ketua balai adat kearyaan Tangerang.
Batik motif Tetengger adalah batik khas Kota Tangerang yang sangat ikonik dan bernilai sejarah penting bagi Tangerang Raya khususnya Kota Tangerang.
“Batik ini sebagai simbol sejarah gemilang keperkasaan pasukan Tangerang yang mengalahkan VOC tepat di tepian Cisadane yang saat ini masuk wilayah Kota Tangerang,” ujarnya.
Ismail mengatakan, corak motif ini dibuat dalam bentuk stylasi sederhana dari bentuk asli Tugu Tetengger, yaitu sebuah ikon terpenting sejarah berdirinya Tangerang pada 1651.
“Bentuk tugu tersebut sesuai bentuk asli Tugu Tetengger kala itu berdasarkan gambar dalam manuskrip Paririmbon Kaariaan Parahiyang,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan Ismail, dalam sejarah diceritakan bahwa pada 1648-1649 terjadi pertempuran sengit antara pasukan Tangerang dipimpin Raden Aria Wangsakara dan Senopati Ingalaga kesultanan Banten melawan VOC di bentangan Cisadane yaitu kawasan Gerendeng-Kalipasir sekarang.
“Setelah bertempur selama 7 bulan, VOC akhirnya menyerah.Kemenangan gemilang ini ditandai dengan dibangunnya tugu setinggi 9 meter oleh Raden Aria Wangsakara dan diresmikan oleh Pangeran Sugiri sebagai utusan kesultanan Banten,” paparnya.
Ismail menuturkan, dalam peristiwa inilah untuk pertama kalinya di Tangerang ada pemerintahan dengan diangkatnya Raden Aria Wangsakara sebagai penguasa Tangerang dengan gelar Aria Tanggeran I dan sejak ini pula tanah Parahiyang berganti nama menjadi Tanah Tanggeran yang kini menjadi Tangerang.
“Kabupaten Tangerang yaitu wilayah Tangerang Raya sekarang berdiri sejak 1632, tetapi peristiwa Tugu Tetengger di wilayah Kota Tangerang pada 1651 untuk pertama kali ada penguasa Tangerang dengan gelar Aria Tanggeran I ,” ungkapnya.
Ia menambahkan, batik Tetengger ini telah didaftarkan hak ciptanya ke Kemenkum RI. Batik ini telah diproduksi untuk dipersiapkan dalam acara Jalan Sehat Sarungan.
” Batik motif Tetengger dapat diperoleh masyarakat di Graha Santri, nantinya pada saat Jalan Sehat juga akan dipamerkan Sarung Gede Jasa bermotif Tetengger,” pungkasnya.(Adity)