Air laut Pantura Tangerang tercemar limbah

Kabupaten Tangerang, (BantenKita) – Kondisi air laut di sepanjang pesisir utara Kabupaten Tangerang, tepatnya dari Pantai Tanjung Kait hingga Teluknaga, mengalami perubahan drastis. Air laut terlihat hitam pekat dan menimbulkan bau menyengat, diduga akibat pencemaran limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), Minggu (13/07/2025).

Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa perubahan warna dan aroma tak sedap tersebut sudah berlangsung selama dua pekan terakhir, membuat pengunjung wisata dan pelaku UMKM di kawasan tersebut merasa terganggu.

“Air lautnya berubah jadi hitam pekat dan bau, sudah dua minggu begini. Mungkin ada yang buang limbah ke laut,” ujar seorang warga yang bekerja di restoran pinggir pantai Tanjung Kait.

Kondisi ini berdampak langsung pada penurunan jumlah pengunjung di kawasan wisata kuliner laut yang selama ini menjadi daya tarik utama di Pantura Tangerang.

“Saya kaget lihat kondisi laut seperti ini. Hitam dan bau menyengat. Jelas ini ganggu kenyamanan wisatawan,” keluh Johan, salah satu pengunjung.

Air laut Pantura Tangerang tercemar limbah

Beberapa bulan sebelumnya, air laut di kawasan ini masih tampak jernih berwarna kebiruan, menarik banyak wisatawan dari berbagai daerah. Kini, warga berharap ada tindakan cepat dari pihak pemerintah dan dinas lingkungan hidup.

“Kalau terus begini bisa merusak ekosistem laut dan ekonomi warga, terutama nelayan dan pelaku UMKM,” tambah Johan.

Hingga berita ini diterbitkan, penyebab pasti belum dikonfirmasi, namun warga mendesak adanya pengawasan dan investigasi menyeluruh terhadap dugaan pencemaran limbah di wilayah pesisir utara Kabupaten Tangerang. (Sam)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *