Program Sekolah Gratis Resmi Diluncurkan di Banten

Penyerahan buku tabungan Program Sekolah Gratis Banten

Tangerang Selatan, (BantenKita) – Program Sekolah Gratis resmi diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi Banten. Gubernur Banten Andra Soni menyerahkan buku tabungan bantuan pendidikan kepada siswa sekolah swasta sebagai tanda dimulainya program tersebut.

Peluncuran dilakukan pada Jumat (18/7/2025), bertepatan dengan penutupan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMA Nusantara Plus, Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Kegiatan serupa digelar serentak di berbagai wilayah Banten oleh jajaran pemerintah provinsi.

Wakil Gubernur A. Dimyati menghadiri kegiatan di PGRI 3 Kota Serang, sementara Sekretaris Daerah Deden Apriandhi hadir di SMA Bismillah, Padarincang, Kabupaten Serang.

“Program ini adalah bentuk kehadiran negara dalam menjamin akses pendidikan yang setara,” kata Andra Soni. Ia menyampaikan apresiasi kepada sekolah swasta yang telah berkomitmen menyediakan pendidikan gratis bersama pemerintah.

Program Sekolah Gratis menyasar siswa SMA/SMK/MA/SKh swasta di seluruh Provinsi Banten, terutama bagi mereka yang tidak tertampung di sekolah negeri. Tujuannya adalah mencegah anak putus sekolah akibat keterbatasan biaya.

Setiap siswa memperoleh bantuan biaya pendidikan sebesar Rp250.000 per bulan di wilayah Tangerang Raya, dan Rp150.000 per bulan di wilayah Serang, Cilegon, Lebak, serta Pandeglang. Dana disalurkan langsung ke rekening virtual siswa dalam empat tahap selama satu tahun ajaran.

Hingga pertengahan Juli 2025, sudah 811 hingga 814 sekolah swasta bergabung dari target 1.200 sekolah. Program ini ditargetkan menjangkau sekitar 87.000 hingga 88.000 siswa baru kelas 10 di seluruh kabupaten/kota Banten.

Untuk mengikuti program, siswa harus berdomisili di Provinsi Banten minimal satu tahun dan mendaftar melalui jalur Seleksi Penerimaan Masuk Bersama (SPMB). Jalur yang tersedia meliputi zonasi, afirmasi, dan prestasi.

Sekolah peserta program wajib memenuhi standar layanan, termasuk jumlah maksimal 36 siswa per kelas. Sekolah yang memungut biaya tambahan di luar ketentuan diwajibkan mengembalikannya. Masyarakat pun diimbau untuk melaporkan jika terjadi pungutan liar.

Program Sekolah Gratis menjadi strategi meningkatkan rata-rata lama sekolah masyarakat Banten yang saat ini berkisar antara 9 hingga 10 tahun. Selain itu, program juga bertujuan menaikkan angka partisipasi sekolah (APS) kelompok usia 16–18 tahun dari angka 71 persen saat ini.

“Kita ingin menciptakan generasi muda Banten yang unggul dan siap bersaing di masa depan,” tegas Andra Soni.

Ia mengakui masih ada tantangan, seperti belum bergabungnya beberapa sekolah besar dan perlunya sosialisasi lanjutan. Pemerintah akan terus melakukan evaluasi untuk memastikan akuntabilitas serta pemerataan bantuan.

“Pendidikan adalah jalan keluar dari kemiskinan. Kita ingin anak-anak Banten berjalan di jalan itu tanpa hambatan biaya,” pungkas Andra Soni. (Ril)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *