Wagub Banten serahkan buku tabungan Program Sekolah Gratis

Serang, (BantenKita) – Wakil Gubernur Banten A Dimyati Natakusumah meyakini Program Sekolah Gratis akan meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi Banten. Hal ini disampaikannya usai menutup Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan menyerahkan buku tabungan kepada siswa penerima program di SMK PGRI 3 Kota Serang, Jumat (18/7/2025).

Menurut Dimyati, sejak awal pelaksanaan Program Sekolah Gratis, setiap sekolah penerima wajib memenuhi sejumlah persyaratan dan mengikuti evaluasi berkala untuk perbaikan sistem.

“Program ini memastikan semua anak mendapatkan hak dasar pendidikan. Jika pada wajib belajar 9 tahun hanya 1 persen anak Banten tidak sekolah, maka pada jenjang 12 tahun masih ada 40 persen yang belum mengenyam pendidikan. Ini yang ingin kami atasi,” jelas Dimyati.

Ia menegaskan bahwa program ini juga dirancang untuk memperkuat demokrasi dan mewujudkan keadilan sosial yang merata di masyarakat.

Selain itu, Dimyati memberikan motivasi kepada para siswa agar tidak berkecil hati meskipun bersekolah di swasta.

“Banyak lulusan sekolah swasta yang sukses. Yang penting adalah semangat belajar dan kerja keras,” katanya.

Dengan total anggaran mencapai Rp159 miliar, Program Sekolah Gratis diyakini mampu meningkatkan sumber daya manusia (SDM), produktivitas, serta mengurangi beban finansial orang tua.

Program ini juga mendorong mobilitas sosial, mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan, serta meningkatkan kesadaran sosial masyarakat.

Meski begitu, ia mengakui bahwa tantangan masih ada. Perbedaan fasilitas dan kualitas pengajar di sekolah swasta masih menjadi kendala yang harus disempurnakan secara bertahap.

“Evaluasi rutin menjadi kunci untuk peningkatan kualitas pelaksanaan program,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Direktur Bisnis Bank Banten Bambang Widiatmoko menyatakan bahwa pihaknya bertanggung jawab dalam penyaluran dan pengawasan dana program.

“Kami memastikan dana digunakan tepat sasaran dan seluruh penggunaannya direkap serta dilaporkan ke Pemerintah Provinsi Banten,” ujar Bambang.

Sementara itu, Kepala SMK PGRI 3 Kota Serang, Ahmad, menyebutkan adanya peningkatan jumlah pendaftar sejak program diluncurkan.

“Tahun ini kami hanya bisa menerima 432 siswa dalam 12 rombongan belajar. Padahal, peminat terus meningkat dan kuota sudah penuh bahkan sebelum pengumuman dari SMK Negeri keluar,” ungkap Ahmad. (Ril)