Tangerang, (BantenKita) – Gubernur Banten Andra Soni menyebut penyelenggaraan GIIAS 2025 turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini disampaikannya usai menghadiri pembukaan pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Tahun 2025 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Kamis (24/7/2025).
Menurut Andra Soni, GIIAS bukan sekadar ajang promosi teknologi otomotif, tetapi juga menjadi penggerak transaksi ekonomi yang berdampak langsung pada pendapatan daerah.
“Biasanya setelah pameran seperti ini, terjadi peningkatan pembelian kendaraan. Kami berharap ini berdampak positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Banten,” ujarnya.
Gubernur juga menegaskan kesiapan Provinsi Banten menyambut investasi, terutama di sektor otomotif.
“Komitmen kami adalah memberi kemudahan dan pelayanan terbaik bagi investor, khususnya di industri otomotif. Provinsi Banten sangat terbuka bagi investasi,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita mengajak pelaku industri untuk tetap optimis terhadap pasar otomotif dalam negeri.
“Memang sekarang kita sedang sulit. Tapi saya yakin tidak akan lama, masyarakat Indonesia akan kembali membeli alat transportasi,” katanya.
Selain Gubernur Banten dan Menteri Perindustrian, hadir pula Kepala Staf Kepresidenan RI Anto Mukti Putranto, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, dan Ketua DPRD Provinsi Banten Fahmi Hakim.
GIIAS 2025 menampilkan berbagai inovasi, mulai dari kendaraan listrik, area test drive, hingga edukasi teknologi otomotif.
Pameran ini berlangsung 11 hari dari 24 Juli hingga 3 Agustus 2025 dan diikuti 43 merek otomotif: 39 merek kendaraan penumpang dan 4 merek kendaraan niaga.
Secara keseluruhan, GIIAS 2025 melibatkan 63 merek dari berbagai sektor, termasuk roda dua, karoseri, dan industri pendukung otomotif.
“Kami di Provinsi Banten sangat terbuka kepada para investor yang ingin berinvestasi,” tegas Gubernur Andra Soni.
Dengan semangat inovasi dan transformasi kendaraan masa depan, GIIAS 2025 menjadi momentum penting dalam memperkuat ekosistem otomotif nasional serta daya saing industri otomotif Indonesia.
(Ril)