Gubernur Banten bacakan puisi di Parade Pembacaan Puisi

Serang, (BantenKita) — Dalam suasana malam yang hangat dan penuh semangat sastra, Gubernur Banten Andra Soni tampil membacakan tiga puisi legendaris dalam Parade Pembacaan Puisi yang digelar untuk memperingati Hari Puisi Indonesia ke-13, Senin (28/7/2025).

Acara ini berlangsung di Halaman Gedung Negara Provinsi Banten, Kota Serang, dan dihadiri oleh para penyair, seniman, pegiat sastra, hingga tokoh literasi dari berbagai kalangan.

“Puisi bukan sekadar kata-kata. Ia adalah cermin jiwa bangsa,” ucap Andra Soni.


Baca Tiga Karya Penyair Besar

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur membacakan puisi “Aku” karya Chairil Anwar, “Hujan Bulan Juni” karya Sapardi Djoko Damono, dan “Dengan Puisi, Aku” karya Taufiq Ismail.

Ketiga karya tersebut dipilih karena dianggap merepresentasikan semangat perjuangan, kepekaan rasa, serta kekuatan kata dalam menyuarakan nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan.

Menurut Andra Soni, puisi mampu menjembatani generasi. Dari Chairil Anwar yang mengobarkan semangat kemerdekaan, hingga penyair muda yang menyuarakan isu-isu lokal hari ini.


Komitmen Dukung Dunia Sastra

Andra Soni menegaskan bahwa Pemprov Banten berkomitmen mendukung perkembangan dunia sastra dan literasi.

“Kegiatan seperti ini harus terus kita hidupkan, kita perlu memperluas ruang kreatif dan festival budaya. Puisi dan sastra adalah warisan, sekaligus senjata membangun peradaban,” jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya melibatkan anak-anak dan generasi muda agar literasi tumbuh sejak dini dan membumi di masyarakat.


Apresiasi dari Komunitas Sastra

Presiden Rumah Dunia, Rudi Rustiadi, yang juga hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasinya atas kepedulian Pemerintah Provinsi Banten.

“Kami bersyukur Gubernur mendukung penuh kegiatan sastra. Ini bukti bahwa dunia seni dan literasi mendapat tempat penting di Banten,” katanya.

Ia berharap, ke depan kegiatan serupa bisa menjangkau lebih banyak komunitas, sekolah, dan ruang publik di seluruh kabupaten/kota.


Hadirkan Tokoh Sastra Nasional

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Duta Baca Indonesia, Gol A Gong, yang turut memberikan semangat dan motivasi kepada para penulis muda.

Selain itu, tampil pula Relawan Rumah Dunia Kelas Teater dan penulis muda berbakat, Nazla Toyib Amir, yang ikut serta membacakan puisi karyanya sendiri.

Atmosfer sastra terasa begitu hidup dengan lantunan puisi yang bergema di panggung terbuka, membuktikan bahwa puisi tetap relevan sebagai medium ekspresi yang kuat dan menyentuh.


Parade Pembacaan Puisi ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah nyata mempererat hubungan antara pemerintah, seniman, dan masyarakat dalam membangun budaya literasi yang inklusif dan berkelanjutan.

(Ril)