
Lebak, (BantenKita) – Wakil Gubernur Banten A Dimyati Natakusumah menegaskan bahwa zakat menjaga stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat. Selain sebagai kewajiban agama, zakat memiliki dampak besar dalam mengurangi kesenjangan dan mencegah potensi konflik sosial.
Hal itu disampaikan Dimyati saat menyalurkan bantuan sosial bersama BAZNAS Provinsi Banten di Pendopo Kabupaten Lebak, Senin (4/8/2025). Ia menyebut zakat bukan hanya membersihkan harta, tetapi juga menyucikan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
“Zakat bukan hanya kewajiban agama. Secara sosial, zakat dapat mengurangi kesenjangan dan mencegah konflik yang bisa berujung pada kriminalitas,” ungkap Dimyati.
Ajakan Tunaikan Zakat
Wagub Dimyati mengajak para pelaku usaha dan masyarakat agar menunaikan zakat sebagai bentuk kontribusi terhadap harmoni sosial.
“Saya mengajak seluruh pelaku usaha dan masyarakat untuk menyisihkan 2,5% dari pendapatan mereka. Ini bukan hanya kewajiban, tapi bentuk komitmen menjaga harmoni sosial,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya memastikan tidak ada lagi masyarakat yang kekurangan gizi karena kemiskinan. Semua warga berhak atas makanan, minuman, tempat tinggal, dan pendidikan yang layak.
Bantuan Sosial Rp1,2 Miliar
Dalam kegiatan tersebut, total bantuan sosial yang disalurkan mencapai Rp1,2 miliar. Bantuan itu mencakup 21 unit Rumah Layak Huni (RLH) senilai Rp25 juta per unit di 13 kecamatan.
Selain itu, ada bantuan pembinaan untuk 90 mualaf senilai Rp122,5 juta, serta bantuan pendidikan sebesar Rp40 juta bagi siswa dan mahasiswa. Juga bantuan untuk pembangunan masjid dan lembaga keagamaan senilai Rp155 juta.
Bantuan lainnya berupa program ekonomi produktif senilai Rp148 juta, bantuan air bersih Rp15 juta, Z-mart Rp15 juta, serta bantuan kesehatan dan stunting Rp40 juta. Terakhir, bantuan kemanusiaan umum sebesar Rp10 juta.
Potensi Zakat Capai Rp11 Triliun
Ketua BAZNAS Provinsi Banten H. Syibli Syarjaya menyebut potensi zakat di Provinsi Banten sangat besar. Ia menyebut potensi zakat di Kabupaten Lebak saja mencapai Rp534,36 miliar per tahun.
“Potensi Provinsi Banten secara keseluruhan bisa mencapai Rp11 triliun, mendekati nilai APBD kita,” ungkap Syibli.
Target pengumpulan zakat tahun ini sebesar Rp8,5 miliar. Namun hingga Juni baru terkumpul Rp5,4 miliar. “Kita harus kerja lebih cepat dan cerdas agar sisa waktu lima bulan bisa dimanfaatkan secara maksimal,” tegasnya.
Lebak Masih Dihadapkan Kemiskinan Ekstrem
Wakil Bupati Lebak Amir Hamzah mengungkapkan bahwa wilayahnya masih menghadapi tantangan serius, khususnya kemiskinan ekstrem.
“Ada lebih dari 5.600 warga yang hidup dalam kondisi miskin ekstrem. Bahkan ada yang penghasilannya di bawah Rp15.000 per hari. Ini bukan hanya soal statistik, tapi soal kemanusiaan,” tuturnya.
Pemerintah Kabupaten Lebak telah menyiapkan berbagai strategi pemberdayaan. Di antaranya membuka 2.000 hektare lahan untuk Usaha Mandiri Rakyat (UMPR), mendorong koperasi, dan pelatihan keterampilan vokasi.
“Ada 10 kelompok usaha yang sudah mulai berjalan. Kita dorong agar peternakan, perikanan, dan pertanian bisa berjalan sinergis dan terintegrasi,” tambah Amir.
(Ril)