BMKG: Banten Berpotensi di Landa Angin Kencang, Bisa Memicu Gelombang Laut Tinggi

Ilustrasi, Prakiraan hujan dan angin kecang di Indonesia
Ilustrasi, Prakiraan hujan dan angin kecang di Indonesia

Serang, (BantenKita) – Badan Meteorologi, Klimatologi Dan Geofiska (BMKG) memperkirakan Wilayah Banten dan delapan provinsi lainnya akan mengalami angin kencang 14 – 16 Agustus 2025, yang dapat memicu gelombang laut tinggi di sekitarnya.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dalam keterangan tertulis, Jumat, juga menyebutkan bahwa intensitas hujan diperkirakan menurun, namun wilayah Bengkulu, Kalimantan Timur, dan Papua Pegunungan tetap berpotensi mengalami hujan lebat.

Peningkatan signifikansi curah hujan tersebut dapat mengganggu aktivitas panen dan tanam pada sektor pertanian di sebagian wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatra Selatan, sehingga petani diimbau untuk menghindari penanaman di lahan rendah yang rawan genangan dan memperkuat saluran irigasi dan drainase.

Baca Juga: Hadapi Cuaca Ekstrim, PLN UID Banten Ingatkan Pelanggan Pentingnya Layanan Pengaduan Lewat Aplikasi PLN Mobile

Di sisi lain, sebagian wilayah NTB dan NTT yang relatif lebih kering, cocok untuk pengeringan hasil panen.

Sementara itu, Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, mengatakan peningkatan curah hujan juga diprakirakan berdampak pada sejumlah aktivitas pariwisata, seperti destinasi pegunungan dan air terjun, sehingga pengunjung diharapkan waspada terhadap hujan lebat dan kabut tebal.

Wisatawan Hati-hati ke Pantai

Sedangkan untuk masyarakat yang berwisata ke Pantai selatan Jawa dan Bali perlu berhati-hati terhadap gelombang tinggi dan angin kencang yang bisa membahayakan wisatawan. Aktivitas laut seperti snorkeling dan surfing sebaiknya ditunda.

Bagi masyarakat yang bepergian pada jalur darat, waspada risiko jalan licin dan longsor, khususnya di wilayah pegunungan dengan curah hujan tinggi.

Peningkatan tinggi gelombang juga berpotensi memberikan dampak di beberapa wilayah perairan, khususnya di Samudra Hindia Barat Sumatera, Perairan Selatan Jawa dan Bali, Perairan Selatan Lombok hingga P. Sumba, sehingga nelayan dan operator kapal diimbau memantau peringatan BMKG untuk meningkatkan kewaspadaan di laut.

Tidak hanya itu, turbulensi dan gangguan penerbangan akibat awan Cumulonimbus dan awan konvektif lain juga berpotensi terjadi di wilayah Sumatra, Banten, Jawa Barat, Selat Karimata, Laut Natuna, Kalimantan, Selat Makassar, dan Papua, sehingga maskapai perlu memperhatikan informasi SIGMET dan NOTAM.

BMKG mengingatkan bahwa informasi ini bersifat umum dan bertujuan untuk memberikan panduan kewaspadaan. Untuk mengetahui detail prakiraan cuaca harian, peringatan dini, dan pembaruan terkini, masyarakat diimbau memantau secara berkala kanal resmi BMKG, seperti situs http://www.bmkg.go.id, akun media sosial @infobmkg, dan aplikasi InfoBMKG. Tetap waspada, siaga, dan pahami langkah keselamatan jika cuaca ekstrem terjadi di wilayah Anda. (Rid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *