
Serang, (BantenKita) – Gubernur Banten Andra Soni mengajak seluruh pemangku kepentingan bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) serta persatuan dan kesatuan bangsa.
Istigosah Bersama di Masjid Agung As-Tsauroh
Hal itu diungkapkan Andra Soni dalam Istigosah bersama yang dipimpin Abuya Muhtadi di Masjid Agung As-Tsauroh, Kota Serang, Minggu (31/8/2025). Acara ini dihadiri Ketua DPRD Banten Fahmi Hakim, Kapolda Banten Brigjen Pol H. Hengki, Danrem 064 Maulana Yusuf Kolonel Inf Andrian Susanto, Kejati Banten Siswanto, para kepala daerah, jajaran Forkopimda, dan tokoh masyarakat.
Ajak Aparat Utamakan Pengamanan Humanis
Pada kesempatan itu, Andra Soni mengajak personel Satpol PP, TNI, dan Polri yang bertugas dalam pengamanan unjuk rasa untuk senantiasa mengedepankan pendekatan humanis dan persuasif.
“Kepada para tokoh masyarakat, alim ulama, saya menyampaikan harapan agar senantiasa memberikan wejangan kepada masyarakat untuk terlibat aktif menjaga ketertiban dan lingkungan sekitar,” katanya.
Pimpinan Perguruan Tinggi Diminta Edukasi Mahasiswa
Ia juga berharap pimpinan perguruan tinggi dapat melakukan pendekatan yang humanis kepada mahasiswa, khususnya saat menyampaikan pendapat di muka umum. Andra menegaskan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan dalam setiap aksi.
Kapolda: Sekecil Apa Pun Gangguan Ditindak Tegas
Kapolda Banten Brigjen Pol H. Hengki menambahkan, secara umum kondisi Kamtibmas di wilayah hukum Polda Banten masih terjaga dengan baik. Sekecil apa pun pelanggaran hukum akan ditindak tegas tanpa pandang bulu.
“Karena meskipun itu kejadian kecil, kalau dibiarkan maka akan mempengaruhi Kamtibmas di masyarakat,” jelasnya.
Tokoh Masyarakat Dukung Penindakan Tegas
Tokoh masyarakat Banten, Embay Mulya Syarif, mendukung langkah Pemprov dan Kapolda Banten untuk menindak tegas siapa pun yang membuat anarkis dan merusak fasilitas umum.
Menurut Embay, kondisi Kamtibmas di Banten saat ini terjaga dengan baik. Hal itu tidak boleh terciderai oleh pihak-pihak yang mencoba melakukan kerusuhan dan memecah belah persatuan masyarakat.
(Ril)